Kampus ITS, ITS News – Penerapan teknologi Augmented Reality (AR) sedang menjadi tren di berbagai bidang dan peron. Kali ini, Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Departemen Sistem Informasi dalam rangka memberikan pelatihan penggunaan teknologi AR kepada para pustakawan. Gelaran tersebut berlangsung di Hotel Santika Premiere Surabaya, Kamis (26/09).
Pelatihan ini bertujuan mengajari para pustakawan untuk membuat dan menggunakan teknologi AR di lingkungan perpustakaan. Hal itu dilakukan dengan cara menggabungkan objek nyata dan virtual secara langsung sehingga akan mempermudah kerja pustakawan dan pengunjung perpustakaan. “Acara dihadiri oleh 78 pustakawan dari berbagai instansi perpustakaan dan perguruan tinggi di Indonesia,” ungkap Nisfu Asrul Sani SKom MSc, pembicara dalam gelaran tersebut.
Dosen Departemen Sistem Informasi tersebut mengatakan, dengan menggunakan teknologi AR para pengunjung perpustakaan tidak perlu repot mencari buku secara manual atau melalui komputer. Hal itu cukup dilakukan dengan cara memindai kode Quick Response (QR) yang nantinya akan memberikan informasi lokasi buku yang diinginkan. Selain itu, gambar-gambar dalam buku juga dapat dirangkum menjadi satu kode QR dalam bentuk audio visual. “Bentuk audio visual ini bisa sangat menarik bagi para pengunjung terutama anak-anak,” tambahnya.
Ia melanjutkan, dalam penerapan teknologi AR ada tiga tahapan yang harus dilalui, antara lain tahap persiapan, tahap pembuatan marker, dan tahap pembuatan proyek. Tahap persiapan dimulai dengan mengunduh perangkat lunak bernama Unity sebagai alat pengembangan utama pembuatan AR. Unity sendiri merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membangun berbagai aplikasi dengan elemen 3D. Kemudian peserta diarahkan untuk registrasi ke situs Vuforia, penyedia layanan AR untuk menyimpan marker dan menyediakan kamera AR.
Setelah menyelesaikan tahap persiapan, para peserta dibimbing untuk membuat marker. Marker adalah gambar visual yang menjadi perantara pertama agar pengguna dapat mengakses informasi dalam bentuk AR. “Marker ini bisa berbentuk kode QR atau gambar cover buku, tergantung kebutuhan masing-masing,” jelas pria yang akrab disapa Soni tersebut.
Kemudian peserta akan masuk ke tahapan terakhir yaitu pembuatan proyek. Pada tahap ini peserta cukup menggabungkan marker yang telah dibuat dengan informasi yang akan ditampilkan. Hasil dari pelatihan ini nantinya bisa diterapkan di perpustakaan masing-masing.
Terakhir, pria lulusan Konkuk University tersebut menekankan bahwa pelatihan ini tidak akan mengubah profesi para pustakawan menjadi seorang programmer. Pelatihan ini memang bertujuan untuk memperkenalkan teknologi AR kepada para pustakawan. “Selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan oleh masing-masing peserta,” tandasnya. (ion11/bel)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi