ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
01 Oktober 2019, 00:10

Sources Rock, Bahan Terpenting untuk Sistem Petroleum

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Bapak Julian Saputro saat menyampaikan materi Fundamental and Application of Petroleum Analysis

Kampus ITS, ITS News – Batuan sumber atau sering dikenal sebagai source rock merupakan batuan yang kaya zat organik. Sebagai penghasil senyawa organik untuk petroleum system, batuan ini menjadi pokok bahasan Julian Saputro dalam Short Course yang diselenggarakan oleh The American Association of Petroleum Geologist Institut Teknologi Sepuluh Nopember (AAPG ITS), Sabtu (28/9).

Ahli geologi eksplorasi PT Pertamina Exploration and Production (EP) ini menjelaskan, tidak seperti batuan pada umumnya,  source rock tidak berasal dari badan hewan purba yang tertimbun selama jutaan tahun, melainkan dari tumbuhan besar sejenis paku – pakuan pada zaman sebelum Jurassic (antara 201,3 hingga 145 juta tahun yang lalu).

“Hal tersebut cukup penting untuk diketahui, karena masih banyak orang yang tidak mengetahui fakta ini,” ungkap Vice President of Society American Association Petroleum Geologist periode 2009-2010 ini.

Dalam kuliah tamu dengan tema Fundamental and Applications of Petroleum System Analysis ini, Julian menjelaskan bahwa source rock dibagi menjadi beberapa tipe, di antaranya active sources rock, spent source rock, dan potential rock.

Pria yang memperoleh gelar sarjananya di ITS menjelaskan, active source rock adalah sejenis batuan sumber yang menghasilkan dan mengeluarkan hidrokarbon dengan jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi akumulasi minyak dan gas secara komersial. Kemudian, spent course rock sendiri adalah batuan sumber yang sudah lama terbentuk dari zat organik secara termal.

“Sama seperti active source rock, potential course adalah batuan sumber dengan jumlah yang cukup banyak. Namun pembentukan hidrokarbon dari batuan sumber jenis ini masih sedikit atau dapat dibilang tingkat kematangan dari batuan sumber ini kurang memadai,” imbuh Alumni Departemen Teknik Geofisika ITS ini.

Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa hingga kini jumlah zat organik yang terdapat di alam sangatlah kurang. Zat organik yang terdapat pada batuan sedimen seperti gambut atau batu bara berjumlah sekitar 0.1 hingga 5 persen, pada sedimen laut terdapat 0.2 persen, pada cekungan sedimen ada sekitar 2 persen, dan 1 hingga 5 persen berada di shelf sedimen.

“Meski terbilang sangat sedikit, jumlah tersebut sudah mencukupi kebutuhan akan zat organik hingga kini,” pungkasnya. (ion13/rur)

Berita Terkait