Kampus ITS, ITS News – Tim Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) siap kembali berlaga dalam Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 10 – 13 Oktober 2019 mendatang. Resmi dilepas oleh Direktur Kemahasiswaan ITS Dr Darmaji SSi MT di Danau Delapan ITS, Kamis (3/10), kali ini tim Barunastra mengusung tiga kapal yang akan dilombakan pada tiga kategori yang berbeda.
Pada ajang bergengsi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini, Barunastra mengirimkan tiga tim yang berfokus pada tiap-tiap kategorinya. Tim yang berlaga pada kategori Autonomous Surface Vehicle (ASV) mengandalkan kapal Nala Evo Mark IV, kemudian untuk kategori Electric Remote Control (ERC) dengan kapal Baracuda Q-Mark Van-Tech, dan kategori Fuel Engine Remote (FERC) diwakili oleh kapal Arnesh.
Khairudin Nawawi, Ketua Tim Barunastra ITS, menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu tiga bulan untuk mempersiapkan tiga kapal tersebut agar siap dilombakan dalam KKCTBN 2019 ini. Dalam kurun waktu tersebut, timnya selalu melakukan evaluasi dari kapal-kapal sebelumnya. “Kami rutin melakukan evaluasi dari kapal-kapal sebelumnya, baik dari segi desain, manufaktur, maupun program di dalamnya,” terang mahasiswa yang akrab disapa Rudin ini.
Menurut mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut, selama persiapan timnya yang dinaungi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika ini terus melakukan simulasi dan berlatih agar dapat meraih hasil yang optimal. “Trial dan simulasi rutin dilakukan setiap hari hingga seminggu sebelum perlombaan agar kapal siap secara maksimal dan dapat menyelesaikan misi dengan baik,” jelasnya di hadapan awak media.
Melakukan riset serta persiapan sejak liburan semester genap lalu, Tim Barunastra ITS memulainya dari tahap analisis misi, kemudian penyusunan langkah kerja, baik dari divisi mekanik maupun divisi electro-programming. Mulai dari perancangan desain kapal hingga sistem elektronik.
Selain persiapan pada aspek teknis, divisi official pun sudah mulai menyiapkan administrasi dan segala persyaratan pendaftaran dan evaluasi. “Seperti proposal evaluasi dan laporan kemajuan serta paper yang menjadi tahapan dalam proses seleksi KKCTBN 2019,” tutur Rudin menambahkan.
Untuk menghadapi kondisi serta rintangan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Tim Barunastra ITS menggunakan jenis kapal yang disesuaikan dengan medan yang akan dihadapi. Pada kategori ASV, Tim Barunastra memilih jenis kapal katamaran (dua lambung) dikarenakan dapat meminimalisir kemungkinan air masuk ke dalam kapal serta stabilitasnya yang tinggi.
Sementara untuk kategori FERC dan ERC, digunakan jenis kapal monohull (satu lambung) yang dapat menambah kecepatan optimal kapal serta kemampuan manuver yang baik. Sementara dari sisi program, sistem RDC (Remote Desktop Control) tetap menjadi keunggulan pada ketiga kapal tersebut. “Karena dapat memudahkan untuk kalibrasi warna dari kejauhan serta memantau pergerakan kapal dengan mudah,” imbuh Rudin.
Mewakili ITS dalam ajang tahunan tersebut, Tim Barunastra ITS berharap dapat membuktikan kebolehannya dengan membawa pulang gelar juara. “Dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang tua, serta segenap rekan-rekan ITS, kami yakin dapat membawa pulang gelar juara dan mengharumkan nama ITS,” tandas mahasiswa angkatan 2017 tersebut.
Semangat Tim Barunastra ITS ini juga tidak lepas dari motivasi yang diberikan oleh dosen pembimbing tim, Rudy Dikairono ST MT, serta para pimpinan ITS lainnya. Sebagai pembina tim, Rudy mengatakan bahwa tim harus memiliki mental yang tangguh dan semangat tinggi ketika berlomba. “Kita sudah melakukan persiapan selama tiga bulan, untuk itu mental kita juga harus benar-benar siap di hari perlombaan,” tegas dosen Departemen Teknik Elektro tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Kemahasiswaan ITS juga menekankan pentingnya menjaga semangat dan memberikan energi lebih di hari perlombaan berlangsung. Karena tanpa semangat, usaha berbulan-bulan yang telah dilakukan tidak akan berarti. “Kalau perlu, kita pinjam energi bulan depan sebagai modal meraih juara di hari perlombaan,” pesan Darmaji kepada tim. (yus/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)