ITS News

Selasa, 19 November 2024
05 Oktober 2019, 05:10

Kenalkan Teknologi BIM untuk Percepat Proyek Konstruksi

Oleh : itsojt | | Source : -

Muhammad Hafiizh Imaduddiinn ST MT saat menyampaikan materi di depan peserta Pelatihan Besar Tekla Structures

Kampus ITS, ITS News – Memasuki revolusi industri 4.0, pengaruh kecanggihan teknologi semakin banyak dirasakan, salah satunya di bidang konstruksi. Saat ini, industri konstruksi banyak menerapkan Building Information Modelling (BIM) untuk mempercepat pembangunan konstruksi gedung dan bangunan. Melalui pelatihan Tekla Structures, Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mewadahi mahasiswa Teknik Sipil untuk mengenal BIM  lebih dini, Jumat (27/9).

Pembangunan berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Namun, penerapan konsep bangunan berkelanjutan pada dunia konstruksi menjadikan desain bangunan berkembang lebih kompleks. Oleh karena itu, Muhammad Hafiizh Imaaduddiin ST MT didapuk menjadi pemateri kunci untuk melatih mahasiswa Teknik Sipil ITS memahami penerapan BIM dalam industri konstruksi.

BIM adalah salah satu sistem, manajemen, metode, atau runtutan pengerjaan suatu proyek di bidang AEC (Architecture, Engineering dan Construction). Sistem ini mampu mensimulasikan seluruh informasi ke dalam model 3 dimensi. Hal itu dilakukan dengan pemodelan dinamis dan real time tiga dimensi dengan memanfaatkan sistem berbasis data. Penggunaan BIM dalam pekerjaan konstruksi , proses desain, pengadaan,  dan pelaksanaan konstruksi dapat dengan mudah terhubung.

Metode BIM sendiri sangat berbeda dengan metode konvensional. Metode ini lebih menekankan pada konsep di awal. Sehingga proses pembangunan konsep akan cenderung memakan waktu yang lebih lama. “Namun, saat pelaksanaannya di lapangan akan mengurangi keterlambatan, biaya, dan kelebihan material yang terbuang sia-sia,” ungkap Dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil tersebut.

Menurutnya ada beberapa tantangan besar dalam dunia konstruksi antara lain, material yang terbuang, anggaran yang berlebihan, keterlambatan pada proyek, adanya pengulangan pengerjaan, dan ketidakproduktifan situs kerja. “Tantangan ini bisa diselesaikan dengan mudah dengan penerapan konsep BIM,” katanya.

Sebelum memulai BIM, sebuah perusahaan harus memiliki alat atau software yang dapat mendukung penggunaan BIM. Tekla Structures merupakan salah satu aplikasi yang dapat menyukseskan konsep BIM. Ketua Pelaksana Pelatihan, Michael Anthony Yansen menjelaskan bahwa aplikasi ini dapat melakukan pemodelan dan pendetailan dari sebuah bangunan dalam bentuk tiga dimensi.

Selain itu, aplikasi ini juga dapat menjalankan fungsi manajemen konstruksi seperti kebutuhan material, kebutuhan Rencana Anggaran Biaya (RAB), penjadwalan, dan metode pekerjaan. “Dengan begitu kita akan tahu apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu,” ujar nya.

Penerapan konsep BIM dalam aplikasi Tekla Structures merupakan hal yang wajib diketahui oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa yang mempelajari bidang infrastruktur atau pembangunan. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan konstruksi seperti WIKA dan Adhi Karya yang memasukkan keahlian penggunaan aplikasi BIM  sebagai syarat dalam rekrutmennya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat membuka wawasan dan meningkatkan keterampilan peserta untuk dapat menerapkan konsep BIM. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan konstruksi yang mengincar pekerja dengan keandalan dalam pengoperasian aplikasi BIM. “Diharapkan peserta akan termotivasi untuk lebih aktif dan inisiatif dalam mempelajari lebih dalam penggunaan aplikasi – aplikasi BIM,” tandasnya. (ion17/bel)

Penyerahan kenang – kenangan oleh ketua pelaksana Pelatihan Besar Tekla Structures, Michael Anthony Yansen

Berita Terkait