Robby SE, salah satu narasumber ketika menjelaskan tentang pentingnya edukasi blockchain di Indonesia

Kampus ITS, ITS News – Perkembangan teknologi yang sangat pesat mengharuskan generasi muda, khususnya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk lebih melek terhadap teknologi terbarukan, salah satunya tentang blockchain. Pentingnya edukasi perihal blockchain ini disampaikan melalui seminar bertema Blockchain: Industrial Revolution 4.0, Jumat (4/10).

Bertempat di Gedung Rektorat ITS, Robby SE, salah satu pembicara, menjelaskan bahwa blockchain sendiri adalah sebuah data informasi di mana informasi di dalamnya satu sama lain berhubungan dan berbasis internet. Menurutnya, kebanyakan orang biasanya melihat aset digitalnya saja tanpa mengetahui apa itu blockchain.

Blockchain sendiri sudah banyak digunakan di negara lain, salah satu contoh aset digital yang banyak digunakan adalah bitcoin. Robby menjelaskan bahwa bitcoin layaknya emas digital namun lebih unggul, bisa dipindah ke manapun dan kapanpun dalam hitungan detik, penyimpanannya mudah, serta keamanannya terjamin dan gratis.

Sayangnya, pemanfaatan teknologi ini masih rendah di Indonesia. “Belum banyak yang mengenal teknologi blockchain karena banyaknya penyalahgunaan, misalnya mengiming-imingi dengan token yang membuat masyarakat merugi. Sehingga mereka merasa uang digital adalah penipuan,” tutur direktur Rekeningku tersebut.

Menilik data yang ada, Robby melanjutkan, dari 264 juta penduduk di Indonesia, bisa dibilang lebih banyak generasi muda yang mengenal blockchain. Dari 80 juta generasi muda, kurang dari satu persen yang memiliki pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, upaya pengenalan teknologi ini dirasa Robby sangat dibutuhkan.

Untuk memulainya, Robby menyarankan agar bersama-sama melakukan pengenalan awal tentang dunia digital . Pada tahap menengah, dapat dijelaskan ilmu tentang bagaimana cara pembuatan blockchain, kodenya, serta bagaimana pemanfaatannya. “Hingga sampai pada tahap ahli, diajarkan bagaimana cara menjalankan teknologinya,” ungkap Robby penuh semangat.

Kabar baiknya, pemerintah sangat mendukung adanya teknologi ini. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya regulasi dan peraturan untuk menghindari terjadinya penipuan. Dengan begitu, akan lebih aman untuk bertransaksi di Indonesia karena regulator benar-benar membuat pengamanan untuk para pemakai. Jadi, pengguna tidak perlu takut terjebak pada kesalahan.

Dia akhir materinya, ia berharap bahwa dengan adanya dukungan dari pemerintah Indonesia juga akan mengikuti Negara-negara maju lainnya, misalnya China yang sudah mau mengadopsi uang digital. “China sedang dalam pemrosesan pembuatan uang digital dibantu dengan perusahaan-perusahaan besar, Indonesia juga pasti bisa,” tutur Robby optimis.

Robby juga berpesan kepada mahasiswa ITS untuk terus menyadari dan mengetahui hal-hal berbau teknologi. “Karena sesuatu yang baru, terutama teknologi selalu didampingi dengan penipuan karena banyak teman-teman di luar sana yang masih awam. Pengetahuan lebih yang kita miliki diharapkan dapat menanggulangi hal itu,” pungkasnya.(ion14/id)

Pemberian kenang-kenangan oleh Bapak Robby S.E. kepada salah satu peserta seminar