Kampus ITS, ITS News – Baru-baru ini, fenomena semburan lumpur terjadi di salah satu pekarangan rumah warga di daerah Kalisari, Kota Surabaya. Hal tersebut tentu mengundang perhatian dan keresahan khususnya pada masyarakat setempat. Guna menjawab fenomena tersebut, Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama dengan Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana) ITS menghelat sosialisasi tentang fenomena lumpur yang terjadi, Minggu (6/10).
Bertempat di Gedung Departemen Teknik Geomatika ITS, sosialisasi tersebut menghadirkan Dr Ir Amien Widodo MSi sebagai pembicara kunci. Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir dengan fenomena semburan yang sedang terjadi. Pasalnya, hal itu sudah menjadi lumrah di daerah Jawa Timur bagian utara. “Tenang saja, sebagian besar semburannya akan berhenti kurang dari satu bulan,” ungkapnya menenangkan masyarakat.
Fenomena tersebut diakui oleh Amien memang umum terjadi di wilayah yang menjadi pertemuan antar lempeng aktif bumi. Namun, semburannya tidak akan sebesar lumpur lapindo. Hal ini dikarenakan kedalaman dari sumur tersebut yang juga jauh berbeda.
Ia pun membeberkan bahwa wilayah Surabaya bagian selatan sendiri memang dikenal dengan cekungan yang memiliki potensi minyak dan gas. “Cekungan itu terdapat di kawasan Krukah, Wonokromo, Kutisari dan sampai Gununganyar,” jelasnya kepada Kru ITS Online.
Kendati demikian, menurutnya masyarakat harus tetap berhati-hati. Ditakutkan akan adanya suatu senyawa dari lumpur tersebut yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, ia menerangkan bahwa sumur tersebut dapat terbakar jika semburannya diikuti dengan gas metana yang bertekanan cukup besar. “Masyarakat harus segera melapor kepada pihak yang bewajib jika muncul semburan lain di sekitarnya,” tambahnya.
Dalam mengantisipasi munculnya fenomena serupa, Pakar Geologi ITS tersebut menyarankan untuk mengalirkan semburan yang berupa lumpur, air, dan gas ke tempat yang lebih aman. Hal ini guna menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Dengan adanya kegiatan Open Talk ini, diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat supaya lebih sadar dan memahami fenomena semburan lumpur yang masih awam ini. Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu panik dan harus tetap tenang jika tiba-tiba fenomena tersebut muncul kembali. “Intinya tetap tenang dan selalu berhati-hati,” pungkasnya. (sof/bel)
Kampus ITS, ITS News — Hadir mengentaskan masalah tumpukan sampah organik, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampus ITS, ITS News — Para peternak di Kabupaten Madiun mengalami kesulitan dalam mencari pakan ternak pada saat musim
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal