Kampus ITS, ITS News – Untuk menciptakan inovasi teknologi di bidang Lingkungan dan mengenalkan bidang profesi Teknik Lingkungan, Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan sub-acara kedua Environation yaitu Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL). Kompetisi bertema lingkungan bagi siswa-siswi SMA dan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia ini sukses digelar selama dua hari sejak Sabtu (5/10).
Rutin digelar setiap tahunnya sejak 2012, Departemen Teknik Lingkungan ITS kembali menggelar Environation dengan salah satu sub acaranya yaitu Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan (LITL). Gelaran yang mengusung tema Green Technology for Environmental Sustainability ini memiliki dua kategori lomba yaitu Eco Challenge dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI).
Eco Challenge merupakan lomba untuk siswa-siswi SMA/Sederajat berupa olimpiade dan cerdas cermat keilmuan Teknik Lingkungan. Meski dinamai olimpiade, tahun ini peserta Eco Challenge tidak hanya bersaing dengan mengerjakan soal-soal di dalam ruangan saja. Namun, peserta juga mengunjungi dua tempat di luar kampus ITS untuk mengikuti karyawisata.
Dua tempat tujuan karyawisata tersebut diantaranya Rumah Kompos Wonorejo dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja di Keputih. “Tahun ini memang kita buat berbeda, agar peserta dapat mengamati langsung proses pengolahan sampah dan tinja,” jelas Habib Fatchurosadhi, ketua panitia Environation 2019.
Setelah melakukan kunjungan, peserta kembali ke lokasi perlombaan untuk kemudian dilakukan babak semifinal, di mana peserta harus menjawab soal-soal yang berhubungan dengan kunjungan mereka di dua tempat sebelumnya. Pada babak final, peserta bersaing dengan cara cerdas cermat, persoalan yang diajukan pun seputar lingkungan.
Apabila Eco Challenge hanya diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA/Sederajat, lain halnya dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). LKTI ini juga bisa diikuti oleh mahasiswa. Total ada 50 tim SMA/Sederajat dan 35 tim dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang mengirimkan ide dan gagasannya melalui kompetisi ini. Selanjutnya akan dipilih beberapa tim dengan ide dan gagasan terbaik untuk dipresentasikan di hadapan dewan juri di babak final.
Tahun ini, juara pertama Eco Challenge diraih oleh SMAN 2 Balige, sedangkan juara kedua didapatkan oleh SMAN 2 Kediri, dan SMAN 1 Trenggalek berada di posisi ketiga. Untuk LITL tingkat SMA/Sederajat, SMA IT Ummul Quro Bogor keluar sebagai juara pertama, di posisi kedua adalah SMAN 1 Ponorogo, juara ketiga diraih oleh SMAN 1 Tabanan.
Dari perlombaan LITL tingkat perguruan tinggi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya berhasil keluar sebagai juara pertama. Di posisi selanjutnya ada Universitas Jenderal Achmad Yani, dan diikuti oleh Universitas Brawijaya di posisi ketiga.
Setelah sukses menggelar sub-acara keduanya, Departemen Teknik Lingkungan ITS kini sedang bersiap untuk mengadakan sub-acara terakhir mereka, Surabaya Environmental Talkshow (SET), yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum.
Habib berharap, pada tahun berikutnya Environation dapat diselenggarakan dengan lebih baik lagi. “Kami juga berharap di tahun berikutnya, jumlah peserta LITL dan Eco Challenge semakin banyak dan berasal dari seluruh wilayah di Indonesia,” pungkasnya. (Ion28/id)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi