Kampus ITS, ITS News – Salah satu penopang ekonomi Indonesia adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Di tengah derasnya arus globalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi saat ini, diperlukan inovasi agar UMKM dapat berkembang dan bertahan, salah satu caranya dengan penggunaan teknologi finansial. Topik itulah yang diangkat oleh Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam kompetisi studi kasus bisnis tingkat nasional, Innovation Challenge 2019, Sabtu (12/10).
Innovation Challenge diselenggarakan atas kerja sama laboratorium Entrepreneurship Small and Medium Enterprises (ESME) Departemen Manajemen Bisnis ITS dengan perusahaan rintisan (start-up, red) yang bergerak di bidang teknologi finansial, Amartha. Amartha berfokus kepada pinjaman langsung (peer-to-peer lending, red) kepada UMKM. Sejalan dengan hal tersebut, Innovation Challenge mengangkat topik pengembangan UMKM dengan penggunaan teknologi finansial yang dituangkan dalam ide-ide dari puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia.
Kompetisi yang bertajuk Finding Innovative Ideas through Utilization of Financial Technology to Unlock SMEs Growth Potential ini dibuka oleh Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS, Imam Baihaqi ST MSc PhD. Dalam sambutannya, ia memaparkan pentingnya inovasi untuk meningkatkan keunggulan organisasi, industri, bahkan negara. “Contoh nyatanya adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok belakangan ini. Apabila kita tidak berinovasi kita tentu akan ketinggalan,” ujarnya.
Doktor lulusan Monash University Australia ini juga menekankan bahwa potensi penipuan dalam teknologi finansial harus menjadi perhatian dalam pengembangan inovasi ini. “Teknologi yang diharapkan dapat membantu masyarakat ini harus dikembangkan dengan meminimalkan potensi penipuan yang ada,” pungkasnya.
Nabila Firnindya, Ketua Pelaksana Innovation Challenge 2019, menjelaskan bahwa latar belakang diadakannya kompetisi ini adalah banyaknya para pelaku UMKM yang masih memiliki keterbatasan akses atas bantuan finansial. “Melihat kesamaan tujuan dan permasalahan yang diteliti oleh ESME dan Amartha, maka kami memutuskan untuk menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan kompetisi ini,” ujar mahasiswi yang juga merupakan asisten laboratorium ESME ini.
Ia juga menjelaskan bahwa acara ini diadakan untuk memperkenalkan UMKM kepada masyarakat khususnya mahasiswa. “Acara ini juga sebagai ajang branding Departemen Manajemen Bisnis ITS khususnya laboratorium ESME yang berfokus kepada pengembangan manajemen UMKM,” jawab mahasiswi Manajemen Bisnis angkatan 2016 ini.
Nabila, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa meskipun kompetisi ini pertama kalinya diselenggarakan dalam skala nasional, namun antusiasme peserta dalam mengikuti kompetisi ini cukup tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan peserta yang berasal dari berbagai daerah, tidak hanya dari Jawa Timur.
Dalam acara ini, sepuluh kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia mempresentasikan ide mereka dalam studi kasus pengembangan UMKM dengan menggunakan teknologi finansial. Kelompok tersebut telah melalui seleksi yang dilakukan oleh laboratorium ESME dan Amartha.
Kemudian, peserta harus mempresentasikan idenya di hadapan analis bisnis dari Amartha dan dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS. Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah aspek presentasi, keunikan gagasan, kelogisan ide, kemampuan menjawab pada sesi tanya jawab, serta waktu presentasi. (ion11/id)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi