Kampus ITS, Opini – Tidak banyak orang tahu bahwa Hari Kamis ke dua bulan Oktober diperingati sebagai World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia. Tahun ini, Hari Penglihatan Sedunia jatuh pada 10 Oktober dengan mengusung tema Vision First. Lalu, apa yang sudah kalian lakukan untuk mata kita?

Panggil saja dia dengan nama Hans. Siswa kelas XII sekolah menengah atas. Ia merupakan salah satu siswa yang tergolong pintar. Dengan tubuh yang terbilang atletis, ia bercita-cita masuk Akademi Kepolisian (Akpol) untuk membanggakan orang tuanya.

Suatu hari, tiba-tiba pandangan matanya kabur. Ia samar-samar melihat temannya yang sedang presentasi di depan kelas. Seperti kabut silau dengan obyek tak tampak, hanya suara yang jelas terdengar. Hari berikutnya ia menyadari, cita-cita masuk Akpol adalah harapan yang hanya sekadar harapan dan terbatas di awang-awang.

World Health Organization (WHO) menyebutkan, setidaknya 40-45 juta orang menderita kebutaan. Dilaporkan, setiap tahun tak kurang dari tujuh juta orang mengalami kebutaan. Setiap lima menit sekali, terdapat satu penduduk bumi menjadi buta dan satu anak mengalami kebutaan setiap 12 menit.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Yang pasti, rencanakan pemeriksaan mata. Lihatlah ke sekeliling kalian, terutama bagi mereka yang rentan mulai dari anak-anak muda, anak-anak sekolah, orang tua, mereka yang mengidap diabetes serta mahasiswa seperti kita ini.

Mata minus merupakan sahabat bagi mahasiswa. Seringnya bergelut dengan gawai adalah salah satu penyebabnya. Upaya pemeriksaan mata menjadi penting bagi mahasiswa sebagai upaya preventif. Sebab, pencegahan dini katarak dan kebutaan lebih utama demi terjaganya keutuhan nilai pada mata kita.

Nilai pentingnya akan berkurang bila mata dipaksa bekerja melebihi kapasitas. Pendeknya, bijaklah dalam menjaga kesehatan mata agar tidak berisiko terkena gangguan penglihatan. Aturlah diet penglihatan dengan menyeimbangkan asupan makanan sehat dan pola kerja yang benar.

Pada akhirnya, seiring pertambahan usia, kesehatan mata semakin menurun. Olehnya memungkinkan persiapan kesehatan mata sejak dini sehingga gangguan penglihatan tidak parah saat lanjut usia. Seperti kata pepatah, “apa yang ditanam hari ini, itulah yang dipanen di masa mendatang”.

Sebagai informasi, terdapat perbedaan pendapat tentang World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia. Menurut versi global –Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB)– World Sight Day diperingati setiap Kamis minggu kedua bulan Oktober. Tidak menentu dalam hal tanggalnya. Versi Indonesia mengatakan Hari Penglihatan Sedunia diperingati setiap tanggal 14 Oktober. Santai sajalah masalah itu, yang terpenting sejauh mana kita peduli terhadap kesehatan mata kita.

Di Hari Penglihatan Dunia ini, mari kita temukan solusi untuk memastikan bahwa setiap orang, dimanapun memiliki akses ke penglihatan. Mari kita berjanji untuk menjadikan Visi Pertama! Selamat hari penglihatan sedunia. Selamat menjaga kesehatan mata anda.

Tema global yang diusung di Hari Penglihatan Sedunia 2019

Ditulis oleh

Mukhammad Akbar Makhbubi

Mahasiswa S-1 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota

Angkatan 2019