Kampus ITS, ITS News — Cinta barangkali adalah salah satu anugerah terindah yang dirasakan oleh manusia. Sayangnya, banyak muslimah dinilai masih keliru dalam menyikapi rasa cinta tersebut dan berujung pada hal yang tak diinginkan. Oleh karena itu, Badan Khusus Kemuslimahan (BKK) Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Kajian Akbar Kemuslimahan di Masjid Manarul Ilmi ITS, Minggu (13/10).
Kajian Akbar Kemuslimahan bertajuk Meraih Cinta dengan Ukhuwah Islami ini menggandeng Sinta Yusidia Wisudanti sebagai salah satu pembicara. Muslimah yang telah menelurkan puluhan buku islami ini menjelaskan, proses cinta yang dapat bertransformasi menjadi nafsu, dampak rasa cinta terhadap muslimah, dan kiat-kiat jitu yang dapat diterapkan muslimah dalam menyikapi rasa cinta tersebut.
Berdasarkan Surat Ali Imran ayat ke-14, Sinta menjelaskan bahwa cinta sejatinya adalah sesuatu yang diinginkan dan terasa indah dalam pandangan manusia. Selain itu, cinta pada hakikatnya merupakan fitrah tiap manusia, sehingga jatuh cinta adalah hal yang wajar.
Namun, menurut muslimah lulusan psikologi ini, wanita seringkali keblinger dengan penampilan fisik lawan jenisnya yang dianggap sempurna. Sesuai ungkapan ‘dari mata jatuh ke hati’, faktor penampilan fisiklah yang menyebabkan seseorang mudah jatuh cinta.
Berdasarkan ilmu psikologi yang diampunya, hal tersebut karena penampilan fisik yang sempurna dapat menunjukkan kesehatan, kemakmuran, dan kebahagiaan seseorang sehingga hal tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi lawan jenisnya. Padahal pada kenyataannya, menurutnya, fisik sempurna seseorang tidak dapat menjamin akhlaknya yang sempurna pula. Oleh karena itu, Sinta mengimbau para muslimah untuk berhati-hati ketika jatuh cinta.
“Perasaan suka akan mengarah pada jatuh cinta, sedangkan cinta sangat dekat dengan nafsu. Maka berhati-hatilah dalam jatuh cinta,” ujar Bunda Sinta, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, muslimah berkacamata ini menyebutkan dampak ketika seseorang jatuh cinta. Diantaranya adalah sering memikirkan lawan jenisnya, merasa gelisah apabila tidak dihubungi, selalu berorientasi pada lawan jenisnya, bersikap posesif, hingga mengarah pada cinta buta. “Cinta buta diawali ketika seseorang mulai menjadi agresif, lalu merasa cemas, menyalahkan diri sendiri, dan berujung pada depresi,” paparnya.
Sinta menyimpulkan, karena kurangnya kehati-hatian ketika jatuh cinta, risiko cinta yang mengarah pada nafsu menjadi semakin tinggi. Alasan klausal inilah yang menjadi dalang terhadap makin maraknya seks bebas di kalangan remaja bahkan muslimah masa kini. Demi membentengi para muslimah dari hal yang tak diinginkan tersebut, Sinta membagikan kiat-kiat jitu yang dapat dipraktikkan oleh muslimah ketika jatuh cinta.
Dalam penyampaiannya, Sinta menyebutkan doa sebagai kunci utama. Selain memperbanyak doa, muslimah juga dianjurkan untuk banyak melakukan aktivitas yang positif seperti berolahraga, menulis, atau melakukan hobi-hobi yang lain. Terakhir, Sinta juga menyarankan muslimah untuk membangun banyak pertemanan dengan siapa saja. “Karena tidak ada manusia yang tahu dari jalan yang mana rezeki itu datang,” pungkasnya. (ion31/id)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan