Kampus ITS, ITS News – Sebagai organisasi mahasiswa yang bergerak di ranah sosial masyarakat, sudah sepatutnya Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) mampu bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, BEM Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah pesisir terluar bernama FTK Island 2019 pada 4-6 Oktober 2019 lalu.
FTK Island 2019 merupakan salah satu program kerja Departemen Sosial Masyarakat BEM FTK ITS yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat pesisir melalui lima aspek utama, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, aplikasi teknologi, dan ekonomi.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Banmaleng, Kecamatan Gili Genting, Pulau Gili Raja, Kabupaten Sumenep. Dengan kondisi masyarakat yang serba terbatas, BEM FTK ITS mencoba melakukan pengembangan di beberapa bidang dengan latar belakang permasalahan yang berbeda.
Pada bidang kesehatan, BEM FTK ITS melaksanakan kegiatan sosialisasi dan cek kesehatan gratis kepada warga desa dengan luaran pembuatan basis data taraf kesehatan Warga Desa Banmaleng. Dan pada bidang lingkungan, BEM FTK ITS mencoba memberikan penyuluhan pupuk tanaman effective microorganism 4 (EM4) dengan bahan dasar sederhana seperti daun basah, kering, dan serut kayu.
BEM FTK ITS juga mencoba menggali potensi perikanan yang dapat dikembangkan oleh warga desa yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Sosialisasi olahan ikan tenggiri menjadi pilihan BEM FTK ITS sebagai langkah awal mengembangkan perekonomian warga desa.
Kegiatan sosialisasi ini ditujukan untuk ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banmaleng. Hanifah, Koordinator PKK Desa Banmaleng, mengatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat, khususnya ibu-ibu yang belum pernah mengembangkan olahan ikan dan sejenisnya. “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi penggerak industri rumahan di Desa Banmaleng,” ucapnya antusias.
BEM FTK ITS juga memberikan bantuan berupa seperangkat panel surya dengan kapasitas 200 watt kepada Desa Banmaleng karena terbatasnya pasokan listrik. Sunaidi, Sekretaris Desa Banmaleng menjelaskan bahwa pengurus desa memberi saran kepada BEM FTK ITS untuk memasang panel surya di tempat umum seperti balai desa. “Tentunya saran dari kami bertujuan untuk mengantisipasi kecemburuan sosial apabila panel surya ini dipasang di salah satu rumah warga,” jelasnya.
Sunaidi juga mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa FTK ITS yang telah rela meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu bersama masyarakat di desa Banmaleng. “Harapannya setelah kegiatan ini, silaturahmi tetap terjaga sebagaimana kehangatan selama seharian penuh ini. Semoga tahun depan bisa memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat,” tutur Sunaidi.
Kegiatan ini ditutup dengan acara ramah-tamah antara BEM FTK ITS dengan warga desa. Acara makan bersama dan penyerahan plakat desa dan donasi, secara simbolis menjadi penutup kegiatan pada hari itu. Juga, serangkaian kegiatan FTK Island 2019 ditutup dengan acara menanam pohon bakau dan membersihkan pantai yang berada di Pulau Gili Raja. (ion9/id)
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Sektor industri memainkan peran yang cukup penting dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Mendukung
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui PT ITS Tekno Sains semakin dipercaya untuk mendukung sektor