ITS News

Senin, 18 November 2024
17 Oktober 2019, 02:10

Sasando Antar Alfons Juarai IFCC 2019

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Penyerahan penghargaan Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019

Kampus ITS, ITS News – Prestasi nasional kembali diraih mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2019.  Mengangkat alat musik Sasando, Alfons Alfani Aryanto, berhasil meraih juara pertama untuk kategori sketsa konsep sneakers, September lalu.

Alfons menjelaskan, IFCC merupakan kompetisi bergengsi  yang diadakan Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI). Kompetisi ini menjadi ruang kreatif  generasi muda untuk menciptakan desain sepatu lokal yang inovatif dan berdaya saing global. “Mengikuti kompetisi ini merupakan target saya di tahun ketiga untuk aktif berkompetisi di bidang desain,” ungkap mahasiswa Departemen Desain Produk Industri 

Dihadapkan pada tema Heritage in modernity, mahasiswa kelahiran Bandung ini membuat karya yang terinspirasi dari alat musik Sasando. Menurutnya, minimnya generasi muda yang mengetahui alat musik tersebut menjadi nilai penting untuk menuangkan Sasando dalam desain sepatu. “Selain itu, saya ingin mengangkat Sasando sebagai alat musik tradisional Pulau Rote yang unik,” jelasnya.

Konsep Sasando yang ia terapkan dalam desain high top sneakers modern ini digambarkan dari lekukan bagian belakang dan sisi sepatu. Bentuk ini menyerupai anyaman daun lontar yang berfungsi sebagai resonator Sasando.  “Ciri khas bentuk Sasando di bagian heel support, serta shoe laces memberikan kesan harmonis dan indah pada sepatu yang saya desain,” terang mahasiswa yang menerima penghargaan di Institut Teknologi Bandung tersebut. 

Sketsa sneaker karya Alfons Alfani Aryanto yang mengangkat konsep Sasando

Mahasiswa kelahiran 1999 ini menambahkan, butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan karyanya. Pemilihan konsep, riset, dan mediasi sketsa secara detail menuntunnya mendapatkan desain yang sesuai. “Saya benar-benar melakukan riset untuk mendapatkan konsep yang bagus, dan itu memakan waktu sekitar satu  bulan,” ujarnya

Lanjutnya, dari tiga ratus lebih peserta kategori umum yang mendaftar, sekitar tujuh puluh enam peserta yang harus disisihkan untuk meraih posisi pertama. Sertifikat, plakat, dan total hadiah sebesar lima juta rupiah merupakan penghargaan yang ia dapat sebagai juara pertama kategori desain konsep sneakers IFCC 2019. “Tidak hanya penghargaan berupa materi, bisa bertemu dan menjalin relasi dengan banyak desainer industri adalah hal berharga yang saya dapatkan di Bandung,” ungkapnya.

Alfons Alfani Aryanto mahasiswa Departemen Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Dibalik prestasi yang ia capai, Alfons belajar banyak dari kegagalannya ketika mengikuti IFCC 2018. Kegagalan tersebut membuatnya termotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam kompetisi IFCC 2019. “Saya belajar banyak dari nominator yang lolos, dari situ saya bisa mengevaluasi karya saya,” ujar mahasiswa dengan hobi futsal ini.

Bagi mahasiswa angkatan 2017 ini, desain tidak hanya perspektif dari desainer, tetapi juga dari orang lain. Karena itu, selama berkarya ia selalu meminta evaluasi dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan, meminta evaluasi karya pada proses penjurian di Food Society Pakuwon Mall Surabaya pernah ia lakukan.  “Jadi, ketika nanti tidak lolos saya tahu apa yang harus diperbaiki,” terangnya.

Mahasiswa yang besar di Jakarta ini berharap, sepatu hasil desainnya dapat diaplikasikan pada desain industri footwear BPIPI.  Selain itu, dengan mengikuti banyak kompetisi dan memenuhi portofolio, ia berupaya mewujudkan cita-cita sebagai desainer skala internasional. “Saya ingin lebih semangat dalam menambah portofolio, karena itu akan menjadi pengalaman saya di dunia kerja nanti,”pungkasnya. (ion 30/hen)

Berita Terkait