Kampus ITS, ITS News – Berbicara soal dunia astronomi erat kaitannya dengan kehidupan tata surya. Tidak hanya itu, banyak hal astronomi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat sejak dulu sampai sekarang. Kali ini, guna memperingati Hari Pengamatan Bulan Internasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Astronomy Club (IAC) untuk kali pertama menggelar International Observe the Moon Night (InOMN) yang bertempat di lapangan perpustakan ITS, Jumat (12/10).
Malam Observasi Bulan Internasional yang diadakan setiap tahun ini diinisiasi oleh The National Aeronautics and Space Administration (NASA) sejak tahun 2010. Tujuan adanya pengamatan Bulan ini umumnya adalah mengajak masyarakat untuk lebih memahami segala hal berkaitan dengan Bulan sebagai satelit alam bumi. “Namun, kali ini cukup spesial karena juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun manusia pertama yang berhasil mendarat di Bulan,” ungkap Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IAC, Dliyaul Mushtafa.
Pengamatan Bulan ini serempak dilakukan di seluruh penjuru dunia. Biasanya dilaksanakan di antara bulan September-Oktober. Bulan tersebut dipilih karena bertepatan dengan fase Bulan yang memasuki fase separuh atau sabit. Fase tersebut merupakan fase terbaik untuk mengamati fitur-fitur yang ada pada permukaan Bulan. “Tahun ini pengamatan Bulan internasional tepat jatuh pada tanggal 12 Oktober”, timpalnya.
Mahasiswa Departemen Fisika ITS tersebut pun menjelaskan bahwa kegiatan ini juga sebagai salah satu wadah bagi mahasiswa atau pun para astronom amatir ITS untuk meningkatkan pengetahuan mereka terhadap satelit alam bumi. Dengan mengandalkan teleskop seharga 70 juta, peserta bisa secara bergantian mengamati Bulan yang ada.
Disamping itu, Dliyal juga menjelaskan bahwa IAC bekerja sama secara daring dengan NASA dalam melakukan pengamatan Bulan tersebut. “NASA memberikan materi berbentuk hangout yang ditujukan untuk seluruh klub astronomi dunia,” katanya.
IAC, lanjutnya, juga turut mengundang juara Olimpiade Astronomi Nasional dan dosen ITS yang memiliki kepakaran di bidang astronomi. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan dasar astronomi kepada mahasiswa ITS sebelum pengamatan dilakukan. “Mahasiswa ITS bisa memiliki bekal dasar sebelum akhirnya terjun langsung di lapangan,” ujarnya.
Terakhir, mahasiswa angkatan 2017 tersebut mengharapkan supaya pengamatan berskala internasional tersebut bisa terlaksana setiap tahunnya dan terbuka bagi masyarakat umum. “Sehingga, harapannya IAC bisa menjadi salah satu rujukan utama dalam hal astronomi bagi masyarakat umum, khususnya yang tinggal di Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. (sof/bel)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi