Kampus ITS, ITS News – Mengusung tema The Indsutry 4.0 Impact Towards Indonesia Employment and Business Sector, National Seminar of Technology (NST) kali ini berhasil mendatangkan tiga pembicara. Seminar yang diselenggarakan di Hotel Swiss Belinn Manyar ini menjadi bagian dari rangkaian acara Schematics oleh Departemen Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tahun ini, NST mengadakan Exclusive Course untuk pertama kalinya, Minggu (20/10).
Bagas Juwono Priambodo, ketua Schematics 2019, mengatakan bahwa NST merupakan salah satu sub acara Schematics yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dengan mengangkat topik terbaru, dengan ranah yang lebih khusus, yaitu teknologi. “Mengangkat topik Revolusi Industri 4.0, kami (panitia, red) berharap peserta yang hadir menjadi lebih mengetahui tentang apa itu Revolusi Industri 4.0,” ujar Bagas.
“Revolusi Industri 4.0 bermanfaat atau berbahaya?” Sekiranya itulah tanda tanya besar yang timbul di benak audiens ketika panitia menampilkan sebuah video abstraksi mengenai materi yang akan dikulik saat seminar. Oleh karena itu, Husein Satri, Agus Imam Haji, dan Andika Deni Prasetya, hadir sebagai pembicara dan mengupas tuntas jawaban dari pertanyaan besar itu sesuai dengan bidang yang digeluti masing-masing.
Ditemui setelah seminar berakhir, Imam Rafii Al Dzakwan, Badan Pengurus Harian (BPH) 3 NST menjelaskan bahwa tahun ini, NST hadir dengan inovasi baru. Berbeda dengan gelaran yang sebelumnya, NST tahun ini turut mengadakan exclusive course seusai seminar untuk kali pertama.
“Ini pertama kalinya NST membawakan exclusive course. Peserta akan mendapatkan langsung pengaplikasian informasi yang sebelumnya sudah didapat di seminar secara praktikal,” ujar mahasiswa Departemen Informatika angkatan 2017 ini.
Tidak hanya satu, NST membuka dua kelas sekaligus dengan tema yang berbeda. Peserta dapat memilih dan mengikuti salah satu kelas yang tersedia. Bertemakan Building a Startup in a Digital Transformation Era, kelas pertama dibawakan oleh Bayu Syerli Rachmat, Co-Founder Mamikos. Di kelas ini, peserta dijelaskan tentang bagaimana membuat startup yang baik dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC) beserta hal-hal penting lain yang perlu diperhatikan ketika membangun suatu startup.
Berbeda dengan kelas pertama, kelas kedua yang bertajuk Implementation of Artificial Intelligence in Business Creativity dibimbing langsung oleh Doni Rubiagatra, Software Engineer dari Kumparan. Di kelas ini, peserta diminta menggunakan laptop dan menginstall Anaconda untuk diajarkan mengenai pengodingan yang dapat memproses banyak data untuk mencari relasi-relasi bisnis dan hal-hal lain yang dapat membantu suatu bisnis.
Dihadiri 334 peserta, Imam menyebutkan, NST juga menggelar Startup Company Exhibition yang melibatkan sepuluh perusahaan startup seperti Mamikos, Ruang Temu, dan Hexavara. Melalui pameran ini, perusahaan startup yang terlibat diminta menunjukkan produknya dan menyiapkan permainan interaktif agar peserta tertarik untuk datang ke stan-stan perusahaan-perusahaan startup. Selain itu, panitia juga menyiapkan kupon yang dapat ditukarkan di Schema Store apabila peserta berhasil menyelesaikan permainan yang disediakan di stan perusahaan-perusahaan startup tersebut.
“Tujuannya agar peserta dapat melihat langsung bagaimana perusahaan-perusahaan startup ini bisa menghasilkan suatu produk yang mungkin juga bisa mereka (peserta, red) hasilkan di masa depan,” pungkas Imam. (ion31/id)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi