Surabaya, ITS News – Revolusi Industri 4.0 menjadi topik yang santer dibahas di berbagai diskusi. Hal ini juga dilakukan di National Seminar of Technology (NST) yang dihelat oleh Mahasiswa Departemen Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Andika Deni Prasetya, salah satu narasumber, membahas tiga poin penting sebagai kunci sukses hadapi revolusi industri 4.0, Minggu (20/10).
Bertempat di Hotel Swiss Belinn Manyar, Surabaya, dalam materinya, Telkom Amoeba Project Lead tersebut mengungkapkan, teknologi ada karena munculnya gap (jarak) antara realitas dengan sesuatu yang kita anggap ideal. Jarak inilah yang kemudian disebut sebagai masalah.
Andika memisalkan, apabila suatu perusahaan ingin mencapai kondisi yang dianggap ideal, perusahaan tersebut butuh usaha senilai 100. Tetapi karena perusahaan tersebut memiliki keterbatasan nilai usaha, perusahaan bisa bangkrut sebab tidak mampu memenuhi usaha yang dibutuhkan. Namun dengan adanya teknologi, usaha yang tadinya dibutuhkan senilai 100, bisa berkurang hingga separuhnya saja.
“Teknologi menyebabkan adanya efektivitas dan efisiensi dalam pengerjaan pekerjaan. Itulah mengapa teknologi ada dan menjadi sangat vital bagi kehidupan kita,” ujar Andika.
Namun Andika menambahkan, idealitas itu adalah sesuatu yang sangat subjektif. Beda orang, berbeda pula dengan apa yang mereka sebut sebagai kondisi yang ideal. Untuk menjelaskan hal ini, Andika mengaitkannya dengan ilmu psikologi yang diampunya.
Lebih lanjut, Andika menjelaskan bahwa manusia berpikir dan menangkap informasi yang masuk dari luar ke dalam. Maksudnya, informasi masuk dan diterima oleh panca indra, lalu diolah di dalam otak. Kemudian, sesuatu yang sudah masuk ke dalam otak dan sudah diyakini sebagai value (nilai) akan menjadi idealisme seseorang.
“Idealisme itu akan menjadi semacam kompas bagi seseorang dalam mengolah informasi apapun. Informasi yang tidak sesuai dengan nilai yang diyakini oleh orang itu, maka akan ditolak. Hal inilah yang sering kita sebut dengan close minded atau cara berpikir tertutup,” jelas lelaki lulusan psikologi ini.
Lebih lanjut, Co-Founder dan CEO Geevv ini membagi idealisme manusia menjadi tiga hal utama. Diantaranya yaitu idealisme bisnis, politik, serta agama dan kemanusiaan. Seseorang yang idealismenya bisnis, hanya terfokus pada untung setinggi-tingginya tanpa memedulikan cara yang ditempuh. “Pada akhirnya, teknologi tidak bisa benar-benar membantu kita untuk menjadi manusia yang beradab ketika ketiga idealisme ini tidak kita integrasikan,” ungkapnya.
Andika menyebutkan, China adalah salah satu negara yang telah mengintegrasikan ketiga hal tersebut dengan sangat baik. Buktinya dapat terlihat dari transaksi e-commerce China yang mampu melampaui Amerika sejak 2013 dan terus meningkat signifikan hingga kini.
Setelah mempelajari sistematika Alibaba, salah satu grup e-commerce di China, Andika bersama dengan Amoeba Digital, inovasi besutan Telkom, mencoba mengadopsi sistematika yang serupa untuk diujikan di Tangerang Selatan guna memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sana.
Meskipun masih berupa uji coba, Andika menargetkan pada 2020 tiga juta UMKM dari 100 kota di Indonesia telah menerapkan sistematika yang serupa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Ia mengajak semua pihak yang berkepentingan, mulai dari pebisnis hingga anak muda, untuk mau bekerja sama. Karena menurutnya, masalah yang dihadapi ini sangat besar. Sehingga apabila tidak disinergikan untuk berjalan bersama, maka manfaat dari Revolusi Industri 4.0 juga tidak akan terwujud.
“Intinya adalah bagaimana semuanya bisa jalan bersama. Lalu karena kita masyarakat Indonesia yang acuannya adalah Undang-Undang Dasar 1945, maka tujuan kita adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (ion31/id)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi