Kampus ITS, Opini – Masyarakat Kota Surabaya pasti tidak asing lagi dengan yang namanya Suroboyo Bus. Suroboyo bus merupakan sarana transportasi umum dengan metode pembayaran yang unik, yaitu menggunakan sampah plastik. Transportasi yang resmi beroperasi pada April 2018 lalu ini, banyak mencuri perhatian masyarakat. Selain itu, keberadaan Suroboyo Bus juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Bukan tanpa sebab, hadirnya inovasi ini salah satunya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Surabaya.
Setidaknya untuk memperbaiki sistem transportasi di Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk mencarikan berbagai solusi. Dengan melihat kondisi yang ada, kemacetan di Kota Surabaya dirasa sudah semakin parah. Pertumbuhan transportasi yang ada tidak diimbangi dengan pertambahan luas jalan di Kota Surabaya. Sehingga kapasitas jalannya tidak memadai dan mengakibatkan kemacetan. Disisi lain, sarana transportasi umum di Kota Surabaya masih tidak cukup banyak.
Sebagai salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sudah cukup sering bagi saya menggunakan Suroboyo Bus. Terutama untuk akomodasi menuju Terminal Purabaya Bungurasih ketika ingin pulang kampung. Pertimbangan biaya menjadi salah satu alasan untuk menggunakan moda transportasi ini. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan Suroboyo Bus, pembayaran cukup dengan tiga botol air mineral kosong ukuran besar saja. Tidak banyak merogoh kocek, kita bisa sampai ke tempat tujuan dengan mudah, murah, aman, dan nyaman.
Seperti yang kita ketahui, Suroboyo Bus ini sudah mendapat hati disebagian masyarakat, sehingga perlu adanya perkembangan yang lebih baik supaya mampu memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini dikarenakan pada jam-jam sibuk, bus ini menjadi primadona mobilisasi pekerja sehingga harus rela berdesak-desakan dengan yang lain. Melihat kondisi itu, Pemkot Surabaya perlu mempertimbangkan untuk menambah jumlah armada yang beroperasi saat jam-jam sibuk. Selain itu, diharapkan adanya jalur khusus bagi Suroboyo Bus supaya bisa memiliki waktu tempuh yang singkat.
Penambahan kecepatan juga perlu dipertimbangkan karena jangan sampai dengan adanya keberadaan Suroboyo Bus ini malah menambah masalah kemacetan di Surabaya. Pemkot Surabaya juga perlu menyiapkan alternatif sarana transportasi umum yang lain untuk memudahkan mobilisasi masyarakat.
Perbaikan sarana transportasi umum adalah salah satu solusi yang dapat diambil oleh Kota Surabaya. Mengingat dampak kerugian yang ditimbulkan dari kemacetan cukup banyak, dengan hadirnya sarana transportasi umum yang baik maka akan mengurangi permasalahan yang ada. Tentunya transportasi umum yang dibuat harus dapat menarik minat masyarakat untuk berpindah dari angkutan pribadi ke angkutan umum. Dengan begitu lambat laun kemacetan di Kota Surabaya akan dapat teratasi.
Ditulis oleh
Dhidan Tomyagistyawan
Mahasiswa S-1 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Angkatan 2019
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),