Kampus ITS, ITS News — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, tiga mahasiswa Departemen Teknik Industri ITS berhasil memborong dua gelar juara sekaligus dalam dua kompetisi yang berbeda. Pada kompetisi pertama berhasil menyabet juara dua dalam ajang Sebelas Maret Business Case Competition (SMBCC) di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 9 Oktober lalu. Sementara pada kompetisi kedua, sukses membawa pulang juara pertama dalam Olimpiade Manajemen Nasional (OMN) di Universitas Negeri Malang, 21 Oktober lalu.
Ialah Danis Mandasari, Eka Vera Dewi, dan Arum Indah Rahmawati yang berhasil menaklukkan dua kompetisi manajemen dalam kurun waktu kurang dari sebulan. Dua kompetisi ini berbasis studi kasus bisnis. Hal ini membuat ketiganya berusaha keras memecahkan permasalahan dalam waktu cepat melalui strategi yang mereka sebut dengan kerja cerdas.
Dalam dua kompetisi tersebut, tim dihadapkan dengan beberapa kasus bisnis yang berbeda. Danis Mandasari, salah satu anggota tim, menyebutkan bahwa kunci kesuksesan timnya adalah kerja cerdas. Hal tersebut dilakukan karena timnya diharuskan menciptakan solusi yang tepat sasaran, inovatif, dan layak untuk diterapkan dalam penyelesaian permasalahan yang disuguhkan. “Kerja cerdas, bagaimana berpikir cepat dan efisien, menemukan solusi paling tepat dalam waktu singkat,” ungkapnya.
Pada kompetisi pertama, SMBCC, mahasiswa Departemen Teknik Industri ini menceritakan bahwa ia dan tim ditantang membuat strategi untuk mempromosikan Kota Sukoharjo. Melihat potensi yang ada di Kota Sukoharjo, Danis dan tim mengangkat produk unggulan yang ada di kota tersebut sebagai basis promosi utama. Produk unggulan yang diusung adalah jamu yang merupakan identitas dari Kota Sukoharjo. “Kita buat berbagai produk jamu dan acara besar yang mampu memperkenalkan jamu ke masyarakat luas,” terangnya.
Tak sampai disitu saja, Danis dan tim diuji kembali untuk menyelesaikan kasus yang berbeda dalam hitungan jam. Kasus yang harus diselesaikan adalah strategi pengoptimalan Taman Wisata Balekambang. Merujuk pada kondisi eksisting Taman Wisata Balekambang yang perlu direvitalisasi kembali, ia dan tim mengusulkan skema pendanaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari sebuah perusahaan. “Dengan adanya CSR ini, nantinya dapat membantu pendanaan dalam pembangunan kembali taman wisata ini,” ujarnya.
Melalui berbagai solusi yang ditawarkan, lanjutnya, Danis dan tim berhasil meraih kesuksesan dalam ajang SMBCC ini. Kesuksesan tersebut tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Pasalnya, ketiganya kembali mengikuti tantangan pada OMN 2019 di Malang. Sama halnya dengan kompetisi SMBCC, timnya kali ini kembali ditantang menyelesaikan berbagai persoalan di bidang manajemen dan ekonomi.
Permasalahan pertama yang harus diselesaikan adalah strategi peningkatan pemasukan sebuah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang industri tempe di Malang. Pada permasalahan tersebut dipilih strategi pemasaran melalui penerapan digital marketing. Hal ini dilakukan dengan cara memasarkan produk yang dibuat melalui media internet supaya penyebaran dan promosi produknya lebih cepat. “Digital marketing-nya nanti juga akan dibarengi dengan diferensiasi produk dari tempe itu sendiri,” ujar mahasiswa angkatan 2016 tersebut.
Sementara pada babak final, Danis dan tim dihadapkan pada persoalan mengenai cara mengembangkan pasar dari suatu perusahaan logistik. Model Vehicle Routing Problem (VRP) dipilih untuk menentukan rute dengan biaya yang paling minimum. “Pada kasus ini lebih mengarah pada operasional dan kebetulan sudah dipelajari di Teknik Industri,” sambungnya.
Ia mengaku bahwa pada dua kompetisi yang diikuti ini mayoritas pesertanya diikuti oleh mahasiswa dari disiplin ilmu manajemen dan ekonomi, yang notabennya lebih mengerti mengenai permasalahan-permasalahan yang diujikan. Untungnya, Danis dan tim telah mempelajari ilmu manajemen yang didasarkan pada kasus-kasus operasional di Departemen Teknik Industri. “Jadi kita menjadi lebih siap untuk kasus operasional, walaupun secara teori manajemen bisa dibilang kita kalah,” selorohnya.
Terakhir, ia mengungkapkan bahwa kesuksesan yang didapat berasal dari komunikasi tim yang baik dan usaha yang keras. Menurutnya, penting sekali untuk saling mengisi kekurangan dan mendukung kelebihan masing-masing, serta mengesampingkan ego demi kesuksesan tim. “Yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin dan kerja cerdas,” pungkasnya. (yus/bel)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi