ITS News

Selasa, 19 November 2024
01 November 2019, 08:11

Tampung Aspirasi Tendik, Strategi ITS Tingkatkan Peringkat WCU

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Dr rer nat Ir Maya Shovitri M Si sebagai moderator diskusi FGD Internasionalisasi

Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka menaikkan peringkat ITS dari 900 besar menuju 500 besar QS World Ranking sebagai World Class University (WCU), para tenaga kependidikan (tendik) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyampaikan aspirasi berupa kiat-kiat dalam mencapai tujuan tersebut. Acara yang berupa Focus Group Discussion (FGD) tersebut berlangsung di Ruang Makan Rektorat ITS, Selasa (27/10) lalu.

Gelaran oleh Direktorat Hubungan Internasional (HI) ITS ini dihadiri oleh berbagai tendik dari berbagai bidang. Diantaranya bagian perpustakaan, bagian Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI), Biro Administrasi Pembelajaran dan Kesejahteraan Mahasiswa (BAPKM), dan berbagai tendik masing-masing departemen.

Dr rer nat Ir Maya Shovitri M Si, pemimpin FGD, mengungkapkan bahwa tendik memiliki peran vital sebagai roda penggerak aktivitas di ITS . Seringkali pula tendik ITS mendapat penghargaan yang berarti bahwa kinerja tendik ITS sangat bagus dan memuaskan. Kinerja yang baik tersebut apabila didukung dengan peningkatan kualitas, dapat menjadi senjata utama ITS dalam kesiapannya mencapai tujuan 500 besar peringkat WCU.

Salah satu yang menjadi fokus diskusi pada hari itu adalah tentang peningkatan kemampuan berbahasa inggris. Disampaikan oleh salah seorang tendik bahwa peningkatan kemampuan tersebut dapat dengan diadakannya English Day serentak untuk seluruh lingkup tendik ITS. “Ide tersebut sangat bagus, tidak hanya terpusat pada departemen atau bagian tertentu. Sangat kan lebih efektif apabila dilaksanakan secara serentak,” komentar dosen dari Departemen Biologi tersebut.

Forum tersebut juga mengupas tentang tindak lanjut program Outbound Staff Mobility (OSM) yang sejak 2013 diusung ITS untuk meningkatkan kualitas tendik melalui magang di luar negeri. Solusi tindak lanjut itu berupa pemberdayaan alumni OSM sebagai pihak yang akan berbagi pengalaman dan ilmu kepada tenaga kependidikan lainnya. “Melalui saran tersebut, mereka bisa berbagi kemampuan berbahasa inggris dan pengalaman sebagai alumni dari program OSM,” tutur dosen yang menjabat sebagai Ketua Sub Direktur (Kasubdit) ITS International Office (IO) itu.

Solusi inovatif pun sempat diutarakan salah seorang tendik, yakni pembuatan website pembelajaran Bahasa Inggris interaktif yang pengajarnya merupakan alumni program OSM sendiri. Dalam idenya, website itu akan memberikan informasi secara mendetail tentang segala hal yang dapat meningkatkan kemampuan para tendik. “Ide website ini merupakan sarana yang bagus untuk skill development dan improvement bagi tendik,” ujar dosen mikrobiologi menanggapi salah satu ide dalam FGD tersebut.

Selain solusi pemberdayaan tendik, forum tersebut juga membahas tentang perlu diadakannya pelatihan Bahasa Inggris yang sesuai dengan bagian profesi masing-masing. Salah seorang tendik mengungkapkan bahwa spesifikasi pelatihan Bahasa Inggris perlu disesuaikan dengan pekerjaan sehari-harinya, misalnya tendik bagian laboratorium akan berbeda dengan tendik bagian student service, berbeda pula dengan tendik bidang perpustakaan. “Spesifikasi tersebut sangat membantu dalam pengoptimalan kinerja tenaga pendidik untuk menyukseskan internasionalisasi”, jelasnya.

Menindak lanjuti usulan-usulan dari tendik tersebut, Maya mengungkapkan bahwa pengimplementasian dari aspirasi yang ditampung dalam FGD ini perlu dilakukan pengembangan dan pengadaptasian program dengan melihat kebutuhan riilnya.(ai)

Suasana FGD Internasionalisasi Sesi pertama bersama Tendik

Berita Terkait