ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
06 November 2019, 18:11

IO Wadahi Diskusi Pentingnya Internasionalisasi lewat FGD

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Diskusi antara International Office (IO) ITS bersama para mahasiswa dalam Forum Group Discussion (FGD) Internasionalisasi ITS.

Kampus ITS, ITS News – Dalam lima tahun ke depan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menargetkan diri untuk dapat masuk ke dalam  peringkat 500 besar QS World University Ranking. Guna mencapai target tersebut, International Office (IO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bergerak cepat membahas hal tersebut bersama para mahasiswa. Langkah tersebut dimulai dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk Urun Rembug ITS di Gedung Rektorat, Selasa (5/11).

Johanna Nuryadi,  Volunteer IO, mengatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengumpulkan ide dan mengajak mahasiswa berdiskusi dalam proses peningkatan internasionalisasi ITS kedepannya . Diskusi yang digelar dalam waktu yang tidak singkat ini mengupas tentang beberapa hal yang perlu dibenahi dalam proses internasionalisasi. Hal ini sebagai upaya untuk mempercepat target ITS dalam mencapai 500 besar ranking dunia secara efektif. “Kami (IO, red) berharap dapat menemukan ide dan solusi dari mahasiswa agar dapat mengetahui keinginan mereka terkait internasionalisasi,” ujar mahasiswi angkatan 2018 tersebut.

Johanna Nuryadi, Medfo Volnteer International Office (IO) ITS saat menyampaikan gagasannya.

Poin penting yang diulas dalam diskusi kali ini adalah mengenai kurangnya minat mahasiswa terhadap internasionalisasi. Faris, Mahasiswa Teknik Fisika ITS, beranggapan bahwa tidak semua program yang ditawarkan oleh IO menyentuh seluruh mahasiswa. “Tidak semua program dapat diikuti oleh beberapa departemen, hal tersebut membuat beberapa mahasiswa merasa minder sehingga mengurangi minatnya terhadap internasionalisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Laila, Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan, mengakui bahwa tidak semua mahasiswa mengakses atau mengikuti akun media sosial IO. Kondisi ini menyebabkan beberapa informasi yang penting kurang dapat tersampaikan dengan baik. “Akan lebih baik jika terdapat safari ke departemen-departemen di ITS sehingga informasi mengenai internasionalisasi dapat tersampaikan pada seluruh mahasiswa,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Wafi, Mahasiswa Teknik Infrastruktur Sipil, menawarkan salah satu solusi melalui peningkatan kerja sama antara IO dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lainnya. Menurutnya, hal itu akan lebih efektif untuk lebih menyentuh mahasiswa di tingkat fakultas dan departemen.  “Kegiatan seperti Global Competencies Workshop (GCW) atau lokakarya untuk mempersiapkan mahasiswa melakukan studi lanjut ke luar negeri dapat dilakukan di tingkat fakultas,” tambahnya.

Melalui Urun Rembug yang diadakan oleh IO ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatan program internasionalisasi depannya. Hal ini dikarenakan pendapat mahasiswa dapat menjadi kunci supaya program-program internasionalisasi yang ada di ITS ini bisa sesuai dengan harapan mereka. (chi/bel)

Wafi, Mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi ITS saat memberikan solusi mengenai rendahnya minat mahasiswa terhadap internasionalisasi.

Berita Terkait