ITS News

Senin, 18 November 2024
06 November 2019, 01:11

Pacu Internasionalisasi, Departemen Manajemen Bisnis ITS Gandeng UQ

Oleh : itslut | | Source : ITS Online

Kepala Program Studi Manajemen Bisnis ITS, Berto Mulia Wibawa SPi MM percaya bahwa kerjasama ini merupakan langkah untuk meningkatkan aspek internasionalisasi di lingkungan kampus ITS

Kampus ITS, ITS News – Sebagai bentuk jawaban Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terhadap tantangan global, kolaborasi dan kemitraan internasional terus digencarkan. Kali ini, melalui Departemen Manajemen Bisnis, ITS menjalin kerjasama dual degree dengan University of Queensland (UQ), Australia.

Kepala Program Studi S1 Manajemen Bisnis, Berto Mulia Wibawa SPi MM menjelaskan bahwa internasionalisasi dalam perguruan tinggi adalah suatu keharusan. Hal tersebut lantaran internasionalisasi merupakan salah satu aspek penilaian dalam berbagai akreditasi dan sertifikasi pendidikan tinggi.

Berto sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa untuk menanamkan nilai internasionalisasi di Departemen Manajemen Bisnis akhirnya diwujudkan lah kerjasama antara ITS dengan UQ. Lebih lanjut, Berto menjelaskan kerjasama ini terjadi karena antara ITS dan UQ menganggap satu sama lain telah memiliki reputasi yang cukup baik di dunia terutama dalam hal riset dan teknologi.

“Begitu juga dengan kompetensi yang dimiliki oleh dosen-dosennya (UQ dan ITS) terkait publikasi ilmiah maupun pengajarannya,” ungkap dosen kelahiran Bandung, 25 Februari 1988 silam ini.

Selain itu, jarak antara kedua perguruan tinggi yang tidak terlalu jauh menjadi salah satu faktor kerjasama tersebut dapat terwujud. Dan yang membuat ITS memantapkan hati untuk menjalin kerjasama dengan UQ ialah dari segi peringkat. Saat ini, UQ menempati peringkat ke-47 berdasarkan pemeringkatan yang dikeluarkan oleh QS World University Ranking 2020.

“Kami (Departemen Manajemen Bisnis, red) memilih UQ salah satunya ialah karena menurut kami, kompetensi UQ di bidang manajemen bisnis terbilang sudah mumpuni,” tutur Berto saat diwawancarai kru ITS Online.

Program yang sudah berjalan sejak 2017 lalu ini, memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Di antaranya adalah mahasiswa yang ingin mengikuti program ini harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0. Kemudian, pada saat mendaftar peserta harus memiliki nilai IELTS secara keseluruhan minimal 6.5. Begitu juga dengan standar bahasa lainnya seperti TOEFL.

Lebih lanjut, detail kerjasama yang ditawarkan terdiri dari dua program utama yaitu program dual degree itu sendiri dan short course. Untuk program dual degree, mahasiswa akan menjalani tiga semester perkuliahan di ITS, kemudian tiga semester berikutnya dilakukan di UQ. Dengan demikian, peserta akan mendapatkan dua gelar secara langsung ketika lulus dan bisa mendapatkan pengakuan secara internasional ketika ingin berkarir di luar negeri.

Untuk fokus bidang studi yang ditawarkan UQ pada program ini ialah bidang pemasaran. Mata kuliah di bidang pemasaran relatif lebih umum dibandingkan dengan fokus bidang yang lain. Sedangkan di Manajemen Bisnis ITS sendiri Ada empat fokus keahlian yaitu keuangan, pemasaran, operasional, dan sumber daya manusia.

“Untuk kedepannya diharapkan bisa dilakukan beberapa penyesuaian sehingga bisa dilakukan kerjasama yang serupa pada fokus bidang lainnya,” tambahnya.

Kemudian, untuk program short course rencananya akan dilakukan setiap bulan Juli dengan durasi tiga hingga empat pekan. Mahasiswa bebas mengambil mata kuliah yang ditawarkan di UQ. Nantinya nilai yang didapat dalam mata kuliah tersebut akan dikonversikan sesuai dengan mata kuliah yang memiliki kompetensi atau bidang yang sama di ITS. Selain itu, mahasiswa juga bisa mendapat pengalaman lebih terkait internasionalisasi ketika mereka mau mengambil program short course disana.

Laura Hassett, perwakilan UQ dari Faculty of Business, Economics, and Law (BEL), pada saat kunjungannya ke ITS pada 25 Oktober lalu mengungkapkan bahwa Ia cukup senang dengan program kerjasama ini. Ia mengaku antusiasme dari para mahasiswa ITS cukup baik, dilihat sejak program ini pertama kali dimulai pada 2017.

Perwakilan University of Queensland dari Faculty of Business, Economics, and Law (BEL), Laura Hassett sedang memberikan pemaparannya terkait program kerjasama dual degree

Pada akhir wawancara, Berto menyampaikan bahwa kedepannya Departemen Manajemen Bisnis ITS akan coba mengembangkan lebih jauh terkait bidang riset. Diharapkan ada kolaborasi penelitian antara peneliti di ITS dengan peneliti di UQ dengan skema yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Begitu juga dengan tenaga pendidik yang bisa belajar langsung kepada UQ dalam mengelola kegiatan akademik.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus yang utama kedepan. Karena untuk membentuk generasi yang unggul ternyata memerlukan wawasan internasionalisasi yang cukup kuat terutama dalam era kemajuan teknologi saat ini. Aspek kolaborasi dengan universitas seperti UQ saat ini juga penting sehingga bisa belajar langsung dan mampu meningkatkan daya saing.

“Semoga semakin banyak mahasiswa yang mengikuti program internasionalisasi,” pungkasnya. (lut/rur)

Berita Terkait