ITS News

Jumat, 22 November 2024
07 November 2019, 17:11

Green Supply Chain Management, Konsep Industri Berwawasan Lingkungan

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Prof Blanka Tundys dari Universitas Szczecin Polandia saat memberikan materi Green Supply Chain pada kuliah tamu, Selasa (5/11)

Kampus ITS, ITS News – Guna membekali mahasiswa mengenai industri berwawasan lingkungan, Departemen Magister Management Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (MMT ITS) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk Green Supply Chain Management. Acara tersebut digelar di Auditorium kampus MMT ITS, pada Selasa (5/11).

Prof Blanka Tundys, narasumber dari acara ini menjelaskan bahwa konsep industri yang berwawasan lingkungan harus melakukan penyesuaian dengan konsep green industries. Hal itu mendorong perlunya penerapan Green Supply Chain Management dalam setiap proses kerja. ”Green Supply Chain Management adalah bagaimana perusahaan memperbaiki kinerja produksinya dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Konsep Green Supply Chain Management dalam industri diintegrasikan ke dalam seluruh proses termasuk perencanaan, pengadaan, produksi, konsumsi, dan logistik. Karena itu,  perusahaan dalam mengolah produknya seharusnya tidak hanya mempertimbangkan prosesnya sendiri, tetapi juga sumber bahan baku, konsumsi produk, serta daur ulang limbah. “Dalam konsep Green Supply Chain Management seluruh proses produksi harus mempertimbangkan dampak produk-produknya terhadap lingkungan,” ujarnya.

Menurut Blanka, polusi dan limbah merupakan penggunaan bahan baku yang tidak efektif dan efisien. Green Supply Chain Management memberikan peluang untuk meninjau proses, bahan, dan konsep operasional untuk mengurangi limbah tersebut. “Target analisis Green Supply Chain Management meliputi bahan, energi,  dan sumber daya yang terbuang,” jelasnya.

Mantan Asisten Profesor The Academy of Management, Łódź ini juga menjelaskan bahwa Green Supply Chain Management memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan operasi industri dengan tetap mengurangi risiko terhadap lingkungan. Di samping mengarah pada proses inovatif dan perbaikan berkelanjutan, Green Supply Chain Management juga melibatkan kebijakan negosiasi dengan pemasok dan pelanggan. “Selain itu, Green Supply Chain Management dapat menghasilkan penyelarasan proses dan prinsip kerja yang lebih baik,” terangnya.

Terakhir, Blanka menegaskan bahwa Green Supply Chain Management berarti mendesain ulang proses dan aturan kerja sama, di mana kepuasan pelanggan dan menawarkan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan menjadi nilai-nilai penting bersama. “Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari proses yang terjadi dalam rantai pada lingkungan,” pungkasnya. (sin/id)

Berita Terkait