ITS News

Senin, 18 November 2024
10 November 2019, 18:11

Menristek/Kepala BRIN Tekankan Pengembangan Inovasi di Dies Natalis ke-59 ITS

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id

Menristek dan Kepala BRIN Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro saat memberikan orasi ilmiah pada puncak peringatan Dies Natalis ke-59 ITS

Kampus ITS, ITS News – Puncak peringatan Dies Natalis ke-59 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro SE MUP PhD untuk memberikan orasi ilmiah, Minggu (10/11). Bertempat di Graha Sepuluh Nopember ITS, Menristek dan Kepala BRIN ini menyampaikan orasi bertajuk Penciptaan dan Pengembangan Ekosistem Inovasi dalam PTN-BH menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam orasi tersebut, Bambang mengungkapkan bahwa ITS dapat menjadi lumbung inovasi, invensi, dan karya yang dapat membantu mewujudkan Indonesia Maju. Perlu adanya perubahan paradigma menjadi penguasaan iptek dan inovasi oleh Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam kesempatan tersebut, Bambang sempat mengucapkan selamat kepada ITS atas usia yang telah menginjak 59 tahun. Di usia yang sudah tidak muda lagi itu, ITS telah mampu menciptakan berbagai produk inovasi dan invensi yang bermanfaat untuk bangsa. “Meskipun dulu didirikan untuk mendorong kemandirian teknologi maritim, ITS kini juga berkembang ke berbagai bidang teknologi pula,” paparnya di hadapan para undangan dan sivitas akademika ITS.

Bambang menyayangkan kondisi Indonesia yang turun dan tidak maksimal di beberapa aspek. Dalam laporan the Global Competitiveness menunjukkan bahwa Indonesia yang semula bertengger di peringkat 45, kini berada di peringkat 50. Untuk innovation capability pun kini berada di urutan ke-74 dari 141 negara. “SDM iptek masih minim, padahal sesegera mungkin Indonesia mengalami bonus demografi,” tuturnya mengingatkan.

Dalam kepemimpinan yang baru ini, Menristek dan Kepala BRIN ini menyebutkan bahwa visi Indonesia saat ini hingga tahun 2045 adalah adanya pertumbuhan ekonomi hingga 5,3 persen per tahunnya. Selain itu, bisa keluar dari middle income trap pada tahun 2030 dan masuk menjadi pemilik Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-10 di dunia.
Untuk mencapai Indonesia Maju pada kemerdekaannya yang ke-100, menurut mantan Menteri Keuangan ini, terdapat beberapa kunci yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah Kreativitas, Inovasi, dan Entrepreneur.

Bambang juga menyebutkan, dalam pembuatan inovasi dapat berkaca pada negara Korea yang dapat menjadi negara maju dalam kurun waktu yang lebih singkat dari Indonesia. From Imitation to Innovation menjadi asas yang dapat diterapkan Indonesia dalam berinovasi. “Tidak apa-apa suatu ide berawal dari menilik ide lain yang lebih dulu ada, tapi tetap harus munculkan ide baru dan terus berinovasi untuk mengubah menjadikan ide tersebut lebih baik dan berbeda dari yang lainnya,” ungkap pejabat yang juga mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional ini.

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari saat menyampaikan sambutan pada puncak peringatan Dies Natalis ke-59 ITS

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyebutkan bahwa ITS siap dalam menghadapi era industri 4.0. Berbagai inovasi dan perubahan terus diusung ITS dari tahun ke tahun demi menyongsong perubahan zaman. Seperti halnya perubahan dari PTN Badan Layanan Umum (PTN-BLU) pada tahun 2008 ke PTN Badan Hukum (PTN-BH) tahun 2014.

Untuk mendukung tujuan Indonesia, yakni menuju Indonesia Maju, Rektor ITS periode 2019-2024 tersebut memaparkan berbagai inovasi dan karya dari ITS. Inovasi dalam bidang kendaraan listrik telah dibuat ITS sejak tahun 1987 dengan produk utamanya adalah Widya Wahana 1 hingga produk terbaru yakni Electrical Solar Bus dan GESITS.

“Electrical Solar Bus dibuat sebagai inovasi untuk memecahkan masalah transpotasi umum yang ramah lingkungan dan hemat energi, sementara sepeda motor listrik GESITS tersebut sudah dikenal masyarakat dan diproduksi secara massal,” ungkapnya.

Ashari, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa ITS menjadi Center of Maritime Science of Technology. Hal tersebut menunjukkan bahwa ITS akan terus mengembangkan kemampuan rancang bangun kapal. Karya kapal-kapal ITS juga sudah mencakup banyak sektor di antaranya kapal dagang, kapal ikan, hingga kapal tangker. Inovasi sebagai bentuk pengabdian ITS terhadap masyarakat juga direalisasikan melalui dibuatnya Rumah Sakit Kapal.

Menurut Ashari, hingga tahun ini kinerja ITS telah melampaui target dari kontrak ITS dengan Kementerian Ristekdikti sebelumnya. Tahun ini tidak hanya satu, namun dua kontrak yakni sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) dengan Kemendikbud dan untuk perkembangan riset dengan Kemenristek.

Kinerja tersebut dinilai melalui Indeks EMAS yang merupakan singkatan dari Ekselensi, Mendunia, Amanah, dan Sumbangsih (EMAS). Dalam kesempatan tersebut, Ashari menyebutkan bahwa pada tanggal 1 September 2019, Indeks EMAS ITS sudah mencapai 86 persen. “ITS memiliki komitmen yang kuat untuk menyumbangkan kontribusi terbaik, baik dalam lingkup nasional maupun internasional,” ujarnya.

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Menristek dan Kepala BRIN Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Usai memberikan orasi, Menristek/Kepala BRIN beserta rombongan dengan didampingi Rektor ITS juga melakukan kunjungan ke beberapa lokasi yang menyajikan karya-karya riset yang sangat inovatif dari sivitas akademika ITS. Yakni di Pusat Unggulan Iptek (PUI) Sistem Kontrol Otomotif (SKO) yang berada di Gedung Mobil Listrik ITS dan Gedung Research Center (RC).

Kunjungan Menristek dan Kepala BRIN Prof Bambang PS Brodjonegoro di PUI SKO di Gedung Mobil Listrik ITS

“Terus kembangkan Research and Development (R&D) dan inovasi agar Indonesia bisa menjadi pemain penting industri kendaraan listrik di dunia dengan ITS sebagai leader-nya,” pesan Bambang kepada tim PUI SKO ITS.

(dari kiri) Prof Mohammad Nuh DEA, Prof Johan Silas, Prof Mochamad Ashari, dan Ir Sutopo Kristanto usai menerima penghargaan dari ITS

Pada upacara peringatan Dies Natalis ke-59 di Graha Sepuluh Nopember, ITS juga menyampaikan sejumlah penghargaan bagi para sivitas akademika dan mitra kerja yang dinilai telah banyak berkontribusi dan berdedikasi bagi pengembangan ITS selama ini. Di antaranya adalah Penghargaan Sepuluh Nopember yang tahun ini diserahkan kepada Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Rektor ITS periode 2003 – 2007. Ada pula penghargaan Angka Nitisastro dan beberapa penghargaan lainnya.

Penyerahan beasiswa secara simbolis oleh Ketua PP IKA-ITS Dwi Soetjipto (kanan) kepada Rektor ITS Prof Mochamad Ashari

Terdapat pula acara penyerahan beasiswa Ikatan Alumni (IKA) ITS sebesar Rp 1 miliar dan Endowment Fund sebesar Rp 150 juta. Beasiswa tesebut bertujuan untuk membantu finansial mahasiswa berprestasi ITS yang kurang mampu dalam hal ekonomi. (ai/HUMAS ITS)

Berita Terkait