ITS News

Senin, 18 November 2024
10 November 2019, 19:11

Tim H3r0es ITS Sumbang Medali Emas Gemastik XXII

Oleh : itslut | | Source : ITS Online

Tim H3r0es dari Departemen Sistem Informasi ITS saat meraih medali emas dalam kategori keamanan siber

4

Kampus ITS, ITS News – Keluar sebagai Juara Pertama kategori Keamanan Siber, Tim H3r0es Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meyumbang medali emas dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-12 yang dilaksanakan di Telkom University selama tiga hari hingga 26 Oktober lalu. Capaian ini merupakan sebuah batu loncatan untuk meningkatkan minat mahasiswa ITS dalam bidang keamanan siber.

Achmad Zaenuri Dahlan Putra, perwakilan dari Tim H3r0es mengatakan, Ia bersama kedua rekannya yakni Arifansyah Wicaksono dan Novian Noormansyah sudah terbentuk tim tersebut sebelum kompetisi Gemastik dimulai. Tim yang berasal dari Departemen Sistem Informasi ITS ini mengaku telah beberapa kali mengikuti kompetisi di bidang keamanan siber.

“Sebelum Gemastik kali ini, kami (Tim H3roes, red) telah beberapa kali mengikuti lomba tentang keamanan siber sebagai sarana untuk mengasah skill,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Ayik ini.

Dalam wawancaranya dengan ITS Online, Ayik juga mengatakan bahwa timnya tersebut dibentuk atas dasar bidang minat yang sama. Lanjut Atik, anggota tim ini sendiri sudah memiliki keahlian dasar dalam bidang keamanan siber. Dua anggota lainnya sudah menguasai aspek pemrograman web dan digital forensik sebelumnya.

“Saya sendiri sudah memiliki dasar yang cukup kuat dalam bidang kriptografi dan reverse engineering,” ujar mahasiswa angkatan 2019 tersebut.

Ia menjelaskan, dalam kategori keamanan siber sendiri, para peserta diuji kemampuannya dalam menghadapi kasus keamanan sistem komputer dan jaringan yang sudah disiapkan, termasuk di dalamnya adalah keamanan data. Daya analisis dan kreativitas merupakan aspek yang penting terutama untuk mencari celah atau informasi dari suatu sistem. Sedangkan, sistem kompetisi dalam kategori Keamanan Siber pada Gemastik kali ini terbagi menjadi dua yaitu babak penyisihan dan babak final.

Babak penyisihan sendiri dilakukan dengan sistem Capture The Flag (CTF). Pada CTF, mereka dihadapkan dengan sejumlah skenario keamanan dan harus mencari data khusus (flag) yang bisa didapat dengan mengeksploitasi celah sistem atau mencari informasi penting yang terkait dengan keamanan data. CTF yang digunakan pada babak ini sendiri berjenis jeopardy dimana peserta harus mengerjakan tantangan soal yang terbagi menjadi beberapa kategori keahlian.

Ayik mengungkapkan, tantangan yang diberikan pada babak penyisihan berjumlah 12 soal yang dilakukan secara online. Secara keseluruhan, Tim H3r0es mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan dan hanya menyisakan dua soal saja. Jenis tantangan yang diberikan pada babak penyisihan ini sendiri mayoritasnya adalah tentang kriptografi dan digital forensik.

“Hal itu sangat membantu kami menyelesaikan tantangan karena materinya sudah kami kuasai,” tuturnya.

Lebih lanjut, pada babak final sistem yang digunakan masih berjenis jeopardy namun dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Pada babak ini, mereka dihadapkan dengan Sembilan soal yang harus dikerjakan dalam jangka waktu tiga jam. Tim H3r0es sendiri berhasil mengerjakan enam soal. Salah satu faktor yang mengangkat poin Tim h3r0es adalah mereka mampu mengerjakan soal dengan bobot poin tinggi tentang kriptografi sehingga berhasil unggul 50 poin dengan tim lainnya.

Setelah dilakukan pengerjaan soal, mereka harus menjelaskan proof of concept atau langkah penyelesaian tiap soalnya. Tantangan yang dihadapi disini adalah tidak adanya akses internet yang digunakan. Selama pengerjaan, tim yang dibimbing langsung oleh Nisfu Asrul Sani SKom MSc berusaha menjelaskan langkah penyelesaian secara detail.

“Kami berusaha untuk menjelaskan seluruh prosesnya mulai dari gagal hingga berhasil supaya juri bisa memahami langkah kerjanya,” ujarnya.

Prestasi ini merupakan sebuah batu loncatan awal untuk meningkatkan minat mahasiswa ITS dalam hal keamanan siber. Untuk kedepannya, mereka berusaha untuk terus memperbaiki kekurangan yang ada terutama dalam penguasaan materi analisis biner. Mereka juga telah berniat untuk membentuk suatu komunitas di ITS yang mewadahi mahasiswa dalam bidang minat yang sama yaitu keamanan siber.

“Harapannya, dengan adanya komunitas itu bisa terjadi proses transfer ilmu dan sarana berlatih bagi anggota didalamnya,” pungkasnya. (lut/rur)

Berita Terkait