Kampus ITS, Opini – Kesehatan merupakan salah satu masalah universal yang perlu menjadi sorotan bagi pemerintah Indonesia. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Jika terpaksa sakit, setiap orang sejatinya pasti ingin mendapatkan pengobatan yang terbaik. Tak peduli miskin ataupun kaya, muda ataupun tua, laki-laki ataupun perempuan, apapun ras, suku, dan agamanya, semua pihak berhak mendapatkan kesehatan yang layak tanpa ada perbedaan.
Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh pada tanggal 12 November dicanangkan sebagai peringatan berharga bagi bangsa Indonesia untuk tetap fokus dan bersemangat dalam membangun bangsa, khususnya di bidang kesehatan. Tahun ini HKN menekankan tema besar yaitu “Generasi Sehat, Indonesia Unggul”. Tema peringatan HKN ke-55 ini menggambarkan pentingnya upaya bersama seluruh pemangku kepentingan pada pelaksanaan pembangunan kesehatan secara komprehensif. Hal ini tentunya untuk mempersiapkan generasi sehat untuk Indonesia unggul pada tahun 2045.
Untuk menjadikan Indonesia yang unggul diperlukan generasi yang sehat dari segala usia. Selain itu dengan tetap memastikan sumber daya manusia (SDM) yang sehat lahir dan batin. SDM harus kompetitif dalam karakter yaitu pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif, dan berjiwa bisnis. Disamping itu juga perlu disambung dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dan inovatif. Dalam pembangunan kesehatan dapat dimulai dari hal kecil yaitu melalui penerapan pola hidup sehat dan terlibat aktif dalam jaminan kesehatan nasional untuk dapat mencapai layanan kesehatan yang kuat.
Pembangunan kesehatan sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar tahun 1945 telah mencapai hasil yang menggembirakan. Ini terlihat dari adanya peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPKM) dan Usia Harapan Hidup. IPKM Tahun 2018 menunjukkan bukti nyata capaian pembangunan kesehatan dengan menurunnya angka stunting. Angka stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Namun, ternyata permasalahan stunting masih menjadi momok yang sering dibahas karena terbilang cukup sulit untuk ditangani. Diketahui bahwa World Health Organization (WHO) menghimbau bagi setiap negara untuk dapat menurunkan angka stunting sebesar 20 persen. Sementara, di Indonesia sendiri dalam kurun waktu 5 tahun terakhir hanya berhasil munurunkan hampir 10 persen. Meskipun demikian, hal ini dirasa cukup menggembirakan bagi pembangunan kesehatan di Indonesia.
HKN yang sudah menginjak lebih dari setengah dekade ini diharap menjadi tahun penurunan stunting. Sebab dengan turunnya stunting, anak-anak bisa tumbuh menjadi generasi yang premier. Koloni generasi yang sehat akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Menguatkan komitmen menjalankan pola hidup sehat, rajin berolahraga, istirahat teratur, serta mengonsumsi pangan bergizi seimbang menjadi cakupan wajib untuk generasi sehat.
Momentum Hari Kesehatan Nasional ke-55 ini juga sebagai pengingat publik bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud. Ini dapat terjadi apabila ada kesinambungan antar semua komponen bangsa mulai dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan swasta. Seluruh komponen bangsa turut berperan secara aktif dalam upaya kesehatan, dengan lebih memprioritaskan promotif-preventif dan semakin menggalakkan serta melembagakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif.
Ditulis oleh:
Mukhammad Akbar Makhbubi
Mahasiswa S-1 Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Reporter ITS Online
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)