Kampus ITS, ITS News – Inovasi merupakan satu dari sekian langkah yang dapat meningkatkan efisiensi kerja manusia dalam kehidupan. Lagi-lagi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, menawarkan produk inovasinya dan memenangkan kompetisi di tingkat ASEAN. Eco Mech Trolley, menempati posisi kedua pada ajang Industrial Design Seminar and Competition (INDISCO) 11 yang diselenggarakan Universitas Diponegoro Semarang tiga hari sejak dibuka pada Jum’at (1/11) lalu.
Berbeda dengan kompetisi INDISCO 10 di tahun sebelumnya, INDISCO 10 mengangkat tema Inclusive Design for Convenient Daily Activities. INDISCO 11 ini mengusung tema Space-saving and Eco-friendly Design for Standardized Products Improvement. Peserta diminta untuk mendesain produk yang dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan. Selain itu, alat tersebut harus didesain ramah lingkungan dan membutuhkan sedikit ruang.
Berlatar belakang Asisten Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, Reza Aulia Akbar, ketua tim Eco Mech Trolley, tertantang menyelesaikan masalah ketidak efektifan kerja mekanik di bengkel kendaraan bermotor. Dalam kompetisi yang berfokus pada tema Space Saving, Eco Mech Trolley didesain untuk dapat meringkas perkakas mekanik. Manfaatnya yakni dapat mengurangi gerakan tak efisien para mekanik dalam pelayanannya.
Reza mengungkapkan, salah satu desain yang dirancang adalah untuk memaksimalkan produktivitas pelayanan perbaikan kendaraan bermotor. Dengan troli ini, mekanik tidak perlu mondar-mandir mengambil peralatan servis karena troli ini dapat mewadahi segala bentuk perkakas, mulai dari oli, aki, dan kunci segala macam ukuran. “Satu troli, untuk dua mekanik dengan motor garapannya,” kata Reza, sapaannya.
Reza mengatakan, Eco Mech Trolley didasarkan pada keunggulannya yang ramah lingkungan karena didesain dengan material plastik High Density Polyethylene (HDPE). Plastik ini merupakan bahan plastik daur ulang. Material ini, dipilih sebagai penyusun utama badan laci pada troli karena cukup kuat. “Sekitar 70% material penyusun troli merupakan bahan plastik HDPE,” jelas mahasiswa Departemen Teknik Industri ini.
Reza melanjutkan, oli yang sering terlihat berceceran di bengkel dapat menjadi limbah pencemar yang menurunkan kualitas tanah. Oleh sebab itu, selain meringkas perkakas, inovasi ini, juga memberikan solusi untuk dapat mengurangi kadar logam berat dalam oli, sehingga pencemaran terhadap tanah, khususnya, dapat diredakan. “Selain hemat tempat, kita juga berfokus pada produk yang eco-friendly,” terangnya.
Menurut Reza, alat ini juga memiliki keunggulan lain yakni sebagai tempat untuk menyaring gas buang kendaraan yang dapat menjadi pemicu pencemaran udara. Mekanisme ini merupakan andalan produk karena adanya keinginan tim untuk menonjolkan produk sebagai alat berpredikat zero emission. “Dengan begitu, alat ini dapat mengurangi pencemaran udara,” tambahnya.
Tim binaan Dr Adithya Sudiarno ST MT ini menjadi salah satu tim dengan produk yang unik. Pasalnya, dari ratusan peserta yang kebanyakan menawarkan produk inovasi di bidang furniture dan peralatan rumah tangga. Produk ini menawarkan kemudahan dalam penggunaannya (user friendly). Alhasil berhasil mengantarkan tim masuk ke babak 20 besar ASEAN. “Kami juga ingin memaksimalkan kerja mekanik bengkel, melalui dua sisi troli yang dapat difungsikan bersamaan,” ujarnya.
Reza mengungkapkan, selain memperhatikan estetika dan ergonominya, perlu memperhatikan segi ekonomi. Sebab, produk inovasi ini menyasar mekanik bengkel konvensional. Sehingga harga dapat dijangkau para mekanik. “Jika dibandingkan dengan troli impor, Eco Mech Trolley ini relatif lebih murah, bahkan punya poin plus dapat menaikkan efisiensi kerja sampai 23%,” imbuhnya.
Kepada ITS Online ia menjelaskan, angka itu mereka peroleh setelah melakukan tahapan testing pada desain produk sebagai tahapan akhir dalam proses desain perencanaan. Selama kurang lebih satu bulan, Reza, Rian, dan Bagus harus menyelesaikan proyek pembuatan Prototype. Selain itu, Reza juga melakukan pengujian Design human untuk mengetahui nilai fungsi dan peningkatan efisiensi kerja mekanik sehari-hari.
Reza berharap, dengan Eco Mech Trolley ini, mekanik menjadi terbantu karena dilengkapi dengan filter oli, gas buang kendaraan. Selain itu dengan bahan HDPE, mekanik menjadi leluasa untuk melakukan aktivitasnya karena tidak terlalu berat. “Harapannya, produk ini dapat diproduksi luas dan bermanfaat bagi para mekanik,” pungkasnya. (qaf/qin)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi