ITS News

Senin, 18 November 2024
21 November 2019, 14:11

ITS Debat Society Kembali Torehkan Prestasi Dalam Ajang Debat Bahasa Inggris

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

(Dari kiri) Dannielo (Desain Interior 2018), Alfina Shahira (Sistem Informasi 2018), dan M. Ichlasul Amal (SIstem Informasi 2019) angkat piala mereka dengan bangga setelah jerih payahnya terbayarkan.

Kampus ITS, ITS News — Rentetan prestasi dari berbagai bidang terus diraih mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini dari mahasiswa ITS yang tergabung dalam ITS Debate Society melakoni ajang debat Bahasa Inggris pada pagelaran Khayangan English Newbies Debate Competition (KENDI). Mereka berhasil menempati posisi first runner-up dalam acara yang diadakan Sabtu (9/11) yang lalu.

Adalah Daniello, Alfina Shahira, dan Muh Ichlasul Amal yang tergabung dalam ITS Debat Society yang mampu menjadi juara dalam ajang KENDI ini. Ichlasul amal mengatakan, meskipun masih termasuk pemula dalam dunia debat bahasa inggris di dunia kampus, semangat dan latihan rutin dapat menjadi kunci meraih gelar. “Dalam sehari, kami biasanya latihan rutin selama dua hingga tiga jam untuk mendalami materi debat,” ungkap pria yang akrab disapa ichlas.

Ichlas melanjutkan, latihan rutin biasanya dilakukan secara mandiri maupun bersama perkumpulan ITS Debate Society. Untuk latihan rutin bersama biasanya dilakukan satu hingga dua kali di UPT Bahasa mulai jam delapan malam hingga satu pagi. “Untuk latihan mandiri biasanya dilakukan secara daring dan melihat video – video debat,” jelas Mahasiswa tahun pertama Departemen Sistem Informasi ITS ini.

Ichlas mengungkapkan, KENDI merupakan sebuah ajang debat Bahasa inggris tingkat nasional yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam ajang debat ini, Ichlas dan tim  beradu argumen dengan berbagai universitas di Indonesia. “Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana kami menyusun argumen dengan baik dari pokok permasalahan yang diberikan,” paparnya.

Ichlas juga menyampaikan, pentingnya dalam memahami dan menyusun sebuah argumen yang ingin disampaikan. Salah satu materi yang menurut Ichlas dan tim susah adalah Hegemoni China. “ateri ini cukup berat karena banyak kata yang tidak biasa didengar. “Selain itu, kebanyakan materi ini dikuasai mahasiswa yang mengambil jurusan Hubungan Internasional,“ tambah mahasiswa asal Kota Makassar ini.

Terkait motivasinya berdebat dalam bahasa inggris, Ichlas mengaku bahwa ia sudah memulai kegiatan debat-nya sejak SMA. Baginya, debat merupakan ajang untuk membuka pemikiran seseorang terhadap sebuah sudut pandang permasalahan tertentu. “Selain itu, dengan debat kami juga belajar untuk berpikir kritis,” celetuknya..

Ichlas sendiri berharap, dirinya dan timnya dapat mengikuti lomba debat yang lain. Tentunya juga meningkatkan kemampuan dengan belajar dari kesalahan-kesalahannya yang lalu. “Semoga lomba selanjutnya bisa meraih gelar juara satu” ujarnya.

Ichlas berpesan bagi seluruh mahasiswa ITS, jangan takut untuk mencoba mengikuti  perlombaan. Dan jangan pernah menyerah jika kalian kalah atau salah dalam sebuah perlombaan. “Karena dengan kalah dan salah, mahasiswa akan belajar untuk menjadi lebih baik,” tutupnya. (rys/qin)

Berita Terkait