Kampus ITS, ITS News – Salah satu dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menghasilkan karya di bidang tulisan. Ingin menyuarakan pemikirannya tentang isu keislaman di Indonesia, Choirul Mahfud meluncurkan buku terbarunya yang bertajuk Tantangan Global dan Lokal Islam di Indonesia.
Dalam buku terbarunya, penulis sekaligus Associate Profesor ini ingin memberikan perspektif baru dalam melihat beberapa tantangan lokal dan global yang dihadapi Islam khususnya di Indonesia. Sesuai dengan judulnya, isi buku ini membahas tentang bagaimana pandangan Islam dan cara muslim menyikapinya.
Menurut Choirul, apabila dilihat secara global, tantangan yang dihadapi islam berupa adanya stigma terorisme dan radikalisme yang berkembang di masyarakat. Tak hanya itu, ada juga tantangan positif yang justru dapat dijadikan peluang seperti globalisasi, Hak Asasi Manusia, dan demokratisasi. “Sedangkan, jika dikaji secara lokal, tantangan kita bisa berupa korupsi ataupun kemiskinan,” ujarnya.
Lebih lanjut, buku ini mengajak pembaca untuk menjadikan Islam sebagai solusi dari masalah-masalah yang ada. Choirul mengatakan, umat Islam harus dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Sebab, hal tersebut sejalan dengan prinsip Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. “Kita harus mau dan mampu mengambil peran sebagai part of solutions or problem solver bukan malah menjadi part of problem,” ungkap Choirul.
Dalam peluncuran buku barunya, Choirul menggandeng Agus Setiawan Kabiro, Pimpinan Jurnalis KBN Antara Kuala Lumpur Malaysia. Kesempatan menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional Cheng Ho di Malaysia tak serta-merta dibiarkan begitu saja. Dari situlah, terbesit ide untuk melakukan peluncuran buku. “Lebih-lebih dibantu promosi, ibaratnya sambil menyelam minum air,” ujarnya sambil tersenyum.
Menara Kembar Petronas yang dipilih sebagai area peluncuran buku yang telah dipersiapkan selama 10 tahun ini memiliki makna tersendiri. Bagi Choirul, menara ini merupakan simbol tantangan dan peluang dalam perkembangan Islam di Asia Tenggara. “Buku ini bisa dibaca oleh semua orang karena berkaitan dengan wajah Islam di Asia Tenggara khususnya Indonesia yang cinta perdamaian,” katanya.
Dosen Agama Islam ini mengungkapkan, menulis buku laksana membuat warisan. Sebab, buku dapat bermanfaat selama ia tetap dibaca dari generasi ke generasi. Di akhir, pria yang pernah bercita-cita menjadi penulis ini berharap agar dapat terus mengukir karya melalui dunia kepenulisan. “Alhamdulillah keinginan sejak masa kuliah itu terkabul, terlebih saat ini ada kewajiban untuk melakukan publikasi berupa jurnal dan buku,” pungkas Choirul. (meg/hen)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah