ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
22 November 2019, 20:11

ICODEV Hadir Bahas Isu Perkembangan Global

Oleh : itsdil | | Source : ITS Online

Assoc Prof Sulfikar Amir dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura saat menyampaikan materinya

Kampus ITS, ITS News – Menjadi negara berkembang membuat Indonesia mengalami banyak isu yang patut untuk diperbincangkan. Untuk mengkaji isu-isu tersebut, Departemen Studi Pembangunan, Fakultas Bisnis Manajemen dan Teknologi (FBMT), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan Seminar The 1st International Conference on Global Development (ICODEV), Selasa (19/11).

Dalam sambutannya, Adi Suryani SS M Ed (LM) Ph D selaku dosen Departemen Studi Pembangunan menyampaikan bahwa ICODEV diadakan untuk menjawab empat isu perkembangan global yang sedang hangat diperbincangkan. Diantaranya pengembangan lingkungan dan sumber daya alam, permasalahan perkembangan manusia, permasalahan ekonomi global, dan permasalahan keamanan global.

Sepakat dengan hal tersebut, Dr Arfan Fahmi SS M Pd, ketua pelaksana ICODEV 2019 menyebutkan bahwa satu lagi isu yang dibahas dalam acara tersebut yaitu masalah pemerintahan global. Ia menambahkan kurangnya pemeliharaan SDA yang melimpah, kasus-kasus teroris, narkoba, korupsi, pendidikan yang rendah, dan kesehatan yang rendah juga menjadi bahasan dalam seminar tersebut. “Hal-hal tersebut perlu dibicarakan untuk praktik dalam pembangunan Indonesia ke depan,” ujar Arfan.

Guna mensukseskan seminar ini, ICODEV secara langsung mendapuk tiga pembicara handal diantaranya Prof Ir Joni Hermana M Sc ES Ph D, dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS, Assoc Prof Sulfikar Amir delegasi dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, dan Prof DR Ir Helmi Msc guru besar Universitas Andalas (Unand).

Menanggapi masalah tersebut, Assoc Prof Sulfikar Amir menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada pada golongan periphery. Maksudnya, negara Indonesia memiliki pemerintahan pusat yang lemah, mengekspor bahan mentah ke negara pusat, serta persentase angka kemiskinan yang tinggi.

Saat ditemui secara langsung, Arfan ketua ICODEV 2019 mengungkapkan, acara ini menggandeng beberapa universitas lainnya. Diantaranya, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Andalas (Unand), Universitas Trunojoyo, Universitas Kobe di Jepang, Universitas Teknologi Nanyang Singapura, dan lain sebagainya.

Dengan dihadiri oleh peserta dari kalangan praktisi, akademisi, mahasiswa pascasarjana, dan advokat, Arfan berharap agar tujuan dari acara ini dapat tercapai. “Semoga acara ini memberi dampak positif bagi pembangunan Indonesia” harap Arfan.

Melanjutkan hal tersebut, Tak lupa Arfan berharap acara ini akan terus berlangsung di tahun-tahun kedepan. Karena menurutnya, selain berdampak untuk pembangunan Indonesia tapi juga berdampak bagi para mahasiswa Departemen Studi Pembangunan sendiri. (dil/id)

Peserta ICODEV 2019 berfoto dengan para pemateri

Berita Terkait