ITS News

Senin, 18 November 2024
26 November 2019, 00:11

Sembilan Kompetensi yang Diharapkan dari Fresh Graduate

Oleh : itsvio | | Source : -

Dedi Budi Utomo saat menyampaikan materi di acara Soft Skill Development Training pada Sabtu (23/11).

Kampus ITS, ITS News – Menurut hasil penelitian, softskill memiliki pengaruh sebesar 85 persen dalam kesuksesan karir seseorang. Sepakat dengan hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Material Advantage (MA) Chapter menggelar Soft Skill Development Training, Sabtu (23/11).

Dedi Budi Utomo, Direktur Human Capital PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Services menjelaskan, kompetensi merupakan karakteristik yang dapat dipakai untuk memprediksi kinerja yang baik dari individu. Selain itu, ciri kompetensi dapat berupa sesuatu yang sering dilakukan seseorang.”Kesemuanya ditunjukkan dengan hasil pengerjaan yang sangat baik,” ungkapnya.

Tak tanggung-tanggung, Dedi sapaan akrabnya, memaparkan sembilan kompetensi dalam acara yang bertajuk  Improve Your Interview and FGD Skill ini. Lebih lanjut, kompetensi pertama yang harus dimiliki ialah dorongan berprestasi. Menurutnya, seorang fresh graduate harus memiliki kemauan untuk meningkatkan kinerjanya hingga melampaui standar. “Jika seseorang cepat dalam melakukan sesuatu, maka kinerjanya di atas rata-rata,” tuturnya.

Terdapat sembilan kompetensi yang dipaparkan oleh pria yang akrab disapa Dedi itu. Yang pertama ialah dorongan berprestasi. Seorang fresh graduate harus memiliki kemauan untuk meningkatkan kinerjanya hingga melampaui standar. Sebagai contoh, dalam menyelesaikan penugasan memiliki kemampuan lebih cepat daripada yang lain, seperti lulus kuliah lebih cepat daripada mahasiswa pada umumnya, dan lain sebagainya. “Jadi jangan diremehkan, jika seseorang cepat dalam melakukan sesuatu, maka kinerjanya diatas rata-rata,” tuturnya.

Kedua, fresh graduate harus memiliki kemampuan berpikir analitis dan konseptual. Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan menggali masalah secara mendalam maupun menjelaskan permasalahan dengan baik.”Sekaligus memberi ide dan solusi yang komprehensif dalam mengatasi suatu permasalahan,” ujarnya.

Foto bersama Dedi Budi Utomo dengan peserta Softskill Development Training pada Sabtu (23/11) lalu.

Selain itu, dalam situasi krisis, fresh graduate juga dituntut untuk bertindak cepat dengan menggunakan berbagai inisiatif. Sebab nantinya, dalam dunia kerja akan ditemui banyak masalah yang membutuhkan inisiatif tinggi dalam pencegahan maupun pemecahannya. “Kompetensi ini akan terindikasi ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah,” kata alumnus Teknik Industri ITS itu.

Lebih lanjut, pada kompetensi kepemimpinan tim, tidak menjadi suatu masalah apabila seseorang belum memiliki pengalaman dalam kepemimpinan semasa menjadi mahasiswa. Sebab, potensi kepemimpinan seseorang dapat digali melalui sistem Forum Group Discussion (FGD). “Menengahi jalan diskusi, menghargai orang lain, tidak mau menang sendiri, itu menunjukkan kepemimpinan seseorang,” ungkap Dedi.

Disamping itu, fresh graduate diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dalam memberi dampak dan pengaruh ke orang lain. Artinya, harus bisa meyakinkan orang lain agar nantinya dapat memberi dukungan dari ide-ide yang ia canangkan. Meyakinkan mereka dengan data, fakta, dan analisa yang ada. “Kompetensi ini dapat digali melalui proses FGD untuk melihat leadership dan team work skills dari seseorang,” tambah pria asal Malang itu.

Terakhir, fresh graduate diharapkan berinisiatif dalam mencari informasi perusahaan yang dituju. Hal ini bertujuan untuk mengetahui orientasi pelayanan pelanggan perusahaan kedepannya, juga sebagai nilai tambah dalam proses wawancara. “Lewat kritikan dan masukan pelanggan, seseorang diharapkan dapat mencari solusi dari permasalahan produk perusahaan,” pungkas Dedi. (vi/hen)

Berita Terkait