Kampus ITS, ITS News — Bukan rahasia umum jika aplikasi android seringkali memaku kemalasan pengguna. Berbeda dengan aplikasi lain, Ngopdar memfasilitasi pengguna melakukan kegiatan fisik dengan mencari tempat berkumpul yang asyik. Aplikasi yang menyasar milenial ini, merupakan kreasi mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Ialah Novan Ardhana dan Muhammad Rafi Fadhilah, otak dibalik lahirnya Ngopdar. Novan sapaan akrabnya menjelaskan, aplikasi ini memiliki misi untuk memudahkan komunitas dalam mencari tempat berkumpul yang asyik. “Para pengguna dapat melakukan pencarian tempat nongkrong terdekat dan melakukan reservasi secara online,” ujarnya.
Diakui Novan, ide ini bermula saat mereka melakukan diskusi dengan partner kerja dari Telkom Indonesia. Sedikit mengadopsi dari aplikasi booking yang sudah ada sebelumnya, Ngopdar berinovasi dengan ragam fitur dan lebih mewadahi tempat dengan kelas menengah ke bawah. “Realisasi aplikasi ini diharapkan mampu menciptakan konsep bisnis baru yang menguntungkan banyak pihak,” tambahnya.
Lebih lanjut, pengguna Ngopdar juga disuguhi aneka menu dengan klasifikasi harga yang bermacam-macam. Dengan aplikasi ini, rasa kecewa para pegiat komunitas karena tidak mendapat tempat sesampainya di lokasi, akan dapat diminimalisir. “Sehingga, kumpul tidak akan punah tergerus era digitalisasi sekarang ini,” terang mahasiswa asal Tangerang itu.
Aplikasi yang merupakan akronim dari ngopi darat ini menghadirkan fitur pengelompokkan tempat berdasarkan fasilitas yang tersedia di resto atau warung kopi mitranya. Tentunya, Ngopdar terlebih dulu harus mengantongi selengkap mungkin database dari masing-masing tempat yang menjadi mitranya, mulai dari menu sampai fasilitas di sana. “Ngopdar pun direncanakan akan terhubung dengan seluruh Wi-Fi Corner Telkom Indonesia,” tambah Novan
Saat ini, aplikasi Ngopdar belum seratus persen dijalankan secara komersial. Soft launching yang digelar di Wi-Fi Corner Telkom di Jalan Kapuas, Surabaya pekan lalu, menjadi langkah awal pengenalan aplikasi, serta ditujukan untuk uji publik. Rafi menerangkan, dengan soft launching yang dihadiri sekitar 70 orang itu, timnya banyak mendapat respon positif dan dapat melakukan evaluasi lebih sebelum Ngopdar resmi dipasarkan.
Disadari Novan, Ngopdar masih berada di kategori minimum viable product (MVP) dan belum merupakan advanced product. Perlu banyak ditingkatkan pengembangan teknis pada startup yang mengeluarkan produk baru dengan fitur yang dihadirkan untuk early adopter. Rencananya, tahun depan ngopdar tidak hanya bisa dipakai di Surabaya saja, melainkan juga di kota lain, seperti Malang, Gresik, dan sekitarnya. “Fitur untuk booking tempat ini akan dikembangkan lagi agar dapat digunakan sekaligus untuk memesan hidangan secara online. (qaf/hen)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi