ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
08 Desember 2019, 14:12

Kesalahanan Kandidat Desainer dalam Industri Desain Produk

Oleh : itsrys | | Source : ITSOnline

Ginanjar Prabowo membagikan pengalaman dan poin penting dalam menjadi desainer produk dalam Joint Seminar yang bertajuk ‘How to Become Industry Ready Product Designer’ kamis (21/11) kemarin.

Kampus ITS, ITS News — Berbekal passion, menjadi desainer produk merupakan profesi yang banyak peminatnya, namun masih banyak yang salah arah dalam memahaminya. Kesalahan tersebut kemudian ditransformasikan menjadi tiga langkah cara untuk menjadi desainer produk yang baik dalam Joint Seminar bertajuk ‘How to Become Industry Ready Product Designer’ di Departemen Sistem Informasi, Jumat (21/11).

Seminar yang diadakan oleh divisi External Affair Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI) ini fokus membahas tentang peranan desainer produk dalam industri. Produk desain sendiri adalah suatu bagian dari proses pengembangan dan perancangan produk. Pada proses ini, suatu produk akan dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan.

Ginanjar Prabowo, pembicara dalam Joint Seminar menyampaikan, seorang Product designer tidak hanya harus memastikan pengguna mendapat pengalaman penggunaan produk yang baik, namun juga harus bisa mengaitkannya dengan sebuah nilai bisnis yang baik.

Ginanjar Prabowo melanjutkan, dalam zaman yang serba maju dan butuh visualisasi kreatif, desain produk yang baik memiliki dampak besar dalam perkembangan perusahaan. “Menurut McKinsey Report, perusahaan yang menerapkan produk desain yang baik mengalami peningkatan revenue sebanyak dua kali per tahunnya,” ujar pria yang akrab disapa Inan.

Inan menjelaskan, saat ini pasar membutuhkan seorang desainer produk yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan dengan baik, contohnya tokopedia. Mereka membuat sistem seleksi para desainer melalui tokopedia product design academy. “Tujuannya adalah untuk mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok dan mampu menerapkan desain yang baik bagi pelanggan,” lanjutnya.

Inan menerangkan, langkah pertama yang harus dilakukan seorang kandidat desainer produk adalah membangun dasar pemikiran desain atau yang akrab disapa Design Thinking. Dalam metode ini, terdapat lima fase pemikiran. Diantaranya Empathise (Berempati), Define (menentukan masalah), Ideate (membangun ide dan strategi untuk menghadapi masalah), Prototype dan test.

Inan mengatakan, banyak kandidat desainer yang memiliki karya yang bagus, namun ketika ditanya recruiter ia tidak bisa memberikan tolok ukur atas keberhasilan desainnya. “Dengan melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu, kandidat desainer dapat menentukan tolok ukur keberhasilan desain,” tutur Inan

Langkah kedua adalah mengetahui bagaimana desain yang baik. Inan melanjutkan, tahapan ini cukup kritis sebab desainer harus memahami kriteria desain yang baik. “Kuncinya adalah mencari tahu kepada orang-orang disekitar, Apakah desain yang dibuat sudah bagus atau belum?” sambung pria yang sudah lama menggeluti bidang desain produk ini.

Inan yang merupakan User Interface/User Experience (UI/UX) Specialist ini menegaskan, setelah mendapat tanggapan positif dari orang sekitar, para desainer dapat melanjutkan dengan melakukan pencarian umpan balik karya kepada audiens yang lebih luas lagi. “Tanpa disadari, standar desain akan menjadi naik. Dan para desainer akan jadi sadar seberapa baik desain mereka,” jelasnya.

Tak lupa Inan mengingatkan bahwa satu data yang didapat adalah sebuah hal yang sangat penting. Seorang desainer tidak boleh mengesampingkan data. “Meskipun desain telah rampung, namun jika ada data tidak sesuai dalam desain tersebut, maka desainer harus menyesuaikan desainnya lagi,” lanjutnya

Inan berharap, melalui materi serta pengalaman yang telah ia sampaikan dalam Joint Seminar, mahasiswa yang ingin terjun ke dalam industri desain produk dapat bertahan, “Sekalipun kurikulum yang sekarang ini mungkin belum menunjang seratus persen, harapannya teman-teman tidak berputus asa dan memulai mendalami industri ini sejak dini,” tutup alumni Sistem Informasi ITS ini. (rys/qin)

Berita Terkait