ITS News

Sabtu, 28 September 2024
09 Desember 2019, 23:12

Gaungkan ASTUTI, Mahasiswa ITS Sosialisasikan Keselamatan Berkendara

Oleh : itsyus | | Source : ITS Online

Tim Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil ITS berfoto bersama siswa dan guru selepas Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas

Kampus ITS, ITS News — Seiring dengan bertambahnya mobilitas masyarakat, maka semakin meningkat pula frekuensi berkendara masyarakat. Peningkatan tersebut didorong dengan peningkatan angka laka lantas di Indonesia. Oleh sebab itu penting untuk memperhatikan keselamatan berkendara. Berlatar belakang itu mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan sosialisasi keselamatan lalu lintas di beberapa sekolah di Surabaya, Kamis (21/11).

Melalui mata kuliah Dampak Lingkungan dan Keselamatan Transportasi Darat, sebanyak 17 mahasiswa Program Studi Manajemen dan Rekayasa Transportasi serta Teknik dan Manajemen Jalan Rel mengambil bagian dalam menumbuhkan kesadaran akan keselamatan berkendara. 

Dibuka dengan jargon Ayo Semua Taat untuk Tertib atau bisa disingkat dengan ASTUTI, penyuluhan ini diikuti oleh lebih dari 700 partisipan. Mereka tersebar di enam sekolah di wilayah Kota Surabaya. Diantaranya adalah SMPN 19 Surabaya dan SMK Al-Islah Surabaya.

Berangkat dari fakta bahwa kecelakaan lalu lintas Indonesia didominasi oleh masyarakat usia produktif, Alifia Az Zahra, salah satu anggota tim menyatakan, ia dan timnya menyasar remaja untuk melakukan penyuluhan. “Karena kebanyakan pengguna kendaraan bermotor saat ini adalah para remaja,” ujar wanita yang akrab disapa Alifa. 

Alifia melanjutkan sosialisasi keselamatan lalu lintas perlu untuk dilakukan sebagai sebuah edukasi preventif. Apabila remaja sadar akan keselamatan berkendara, maka laka lantas dapat dicegah. “Biasanya remaja sering tidak taat terhadap peraturan berkendara seperti memakai helm,” jelasnya.

Alifia menegaskan, adapun hal – hal yang disosialisasikan antara lain standar keselamatan dalam berkendara, pengenalan jalan serta rambu-rambu lalu lintas, dan peraturan selama berkendara yang mengacu pada undang-undang. “Termasuk di dalamnya sanksi dan pelanggaran,” lanjutnya.

Selain itu, Alifia menyampaikan pentingnya mempersiapkan diri dalam berkendara di jalan raya hingga tips dan trik berkendara. “Beberapa tips dan trik tersebut kami sampaikan dalam bentuk video,” ungkap Alifia.

Mahasiswa yang memulai studi pascasarjana-nya di tahun 2018 tersebut menuturkan bahwa untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap penyebab kecelakaan lalu lintas, dijelaskan pula alasan utama mengapa sebuah aturan dibuat dan harus diterapkan. 

Alifia menceritakan, dalam acara sosialisasi ini ditampilkan juga deskripsi standar helm Indonesia oleh Badan Standar Nasional Indonesia (BSNI). “Kami jelaskan mengapa helm wajib dipakai, helm SNI itu yang seperti apa dan harus sudah lulus uji apa saja,” terangnya.

Tak hanya melakukan sosialisasi, Alifia dan tim juga menyebarkan kuesioner terhadap para partisipan. Tujuannya yakni untuk mengetahui pemahaman, kebiasaan dan tingkah laku remaja ketika berkendara. “Kuesioner tersebut akan dianalisis untuk mengetahui korelasi antara pemahaman berkendara dengan terjadinya laka lantas,” ucapnya. 

Di bawah bimbingan Ir Hera Widyastuti MT PhD, Alifia dan tim mendapati hasil bahwa sebanyak 70% siswa SMA sederajat menggunakan sepeda motor ke sekolah. “Didapat juga bahwa mereka (siswa SMA sederajat, red) mulai berkendara pada usia 12 tahun,” tambahnya.

Sosialisasi keselamatan lalu lintas yang digagas Alifia dan tim ini juga mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, baik dari siswa, maupun para guru. Salah satu guru SMPN 19 Surabaya, Dra Erni Parawati MPd berharap kegiatan semacam ini dapat dilakukan secara rutin. “Semoga akan ada kerjasama lain antara sekolah kami dan ITS terkait isu keselamatan lalu lintas,” pungkasnya. (yus/qin)

Berita Terkait