Kampus ITS, ITS News — Usai pengoperasian Science Techno Park (STP), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkomitmen untuk berinovasi dalam bidang teknologi. Didasari hal itu, Direktorat Inovasi Kerjasama dan Kealumnian bersama sektor Maritime Center menghelat Seminar dan Business Gathering Hasil Produk Inovasi STP ITS untuk mengajak peserta berinovasi dalam bidang maritim.
Acara yang diikuti oleh mahasiswa doktoral atau berbasis penelitian ini diadakan untuk menunjukkan inovasi ITS selama satu tahun. Kali ini, bidang kemaritiman dipilih untuk memotivasi mahasiswa berinovasi bagi perkembangan Indonesia. “Rencananya, temanya akan berubah-ubah tiap tahun,” tutur Hayy Nur Abdillah, penanggung jawab acara ini.
Banar Pujo Wicaksono ST mengungkapkan, besarnya potensi perikanan Indonesia menuntut pembaruan dalam pemanfaatan sumber daya tersebut secara maksimal. “Kita punya potensi ikan yang sangat besar, lebih dari 12 juta,” ungkap Kepala Seksi Rancang Bangun dan Standarisasi Kapal Perikanan KKP ini.
Lanjutnya, nelayan tradisional telah bertransformasi menjadi nelayan industrial. Mereka membuat alat, menangkap ikan, dan mengekspor ikannya sendiri. “Oleh karena itu, sangat diperlukan inovasi kapal perikanan modern yang bisa memfasilitasi perkembangan nelayan Indonesia,” tambah pria yang akrab disapa Banar ini.
Terdapat beberapa perkembangan dalam kapal perikanan yang diperlukan di Indonesia. Salah satunya dalam penentuan dari usia kapal. “Pernah ada kapal yang diprediksi akan tahan 40 tahun, ternyata sebelum itu sudah rusak terutama yang dari bahan kayu,” jelas pembicara pada seminar itu.
Selain itu, diperlukan pengembangan High Density Polyethylene (HDPE) sebagai bahan kapal perikanan. HDPE merupakan bahan yang memiliki kekuatan tarik yang besar, sehingga saat diberikan tarikan atau tegangan, kapal tidak akan mudah patah. “Penerapan motor listrik, panel surya, serta pengeluaran emisi yang sedikit merupakan inovasi yang dibutuhkan saat ini,” tambah pria yang menyukai fotografi ini.
Oleh karena itu, Banar mengharapkan adanya perkembangan berkelanjutan dalam kapal perikanan Indonesia. Selain untuk mendukung produktivitas nelayan, juga untuk mengurangi pengimporan produk dari luar negeri. “Supaya kita bisa membuat alat kita sendiri, karena selama ini banyak yang masih impor,” pungkasnya. (ri/hen)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah