ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
16 Desember 2019, 13:12

IDE ITS, Sajikan UAS dengan Cara Berbeda

Oleh : itsmeg | | Source : ITS Online

Salah satu tim saat mempresentasikan produk inovasinya pada Innovative Design Exhibition.

Kampus ITS, ITS News Ide kreatif hadir dari Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tak menggunakan kertas, departemen ini memilih melangsungkan Ujian Akhir Semester (UAS) melalui gelaran Innovative Design Exhibition (IDE) 2019.

IDE merupakan pengganti UAS dari Mata Kuliah (Matkul) Perancangan dan Pengembangan Produk (P3) yang biasa diambil mahasiswa semester lima. “Karya pada IDE ini nantinya dapat diikutkan kompetisi produk inovasi dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan dikembangkan sehingga berguna bagi masyarakat,” jelas Ratna Sari Dewi ST MT PhD, Kepala Laboratorium Perancangan Sistem kerja dan Ergonomi (EPSK).

Untuk kali pertama, IDE juga menambah kompetisi untuk mahasiswa Teknik Industri semester tiga. Berasal dari Matkul Ergonomi Industri, peserta diharuskan untuk membuat video blog rekomendasi isu ergonomi. “Memang tidak dipamerkan, tapi akan dipilih sepuluh video terbaik untuk diunggah di Instagram dan dipilih juara dengan vote terbanyak,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan yang dibawahi oleh Laboratorium EPSK ini mengusung tema Logistics Through Product Innovation, Moving You Toward Your Future. Terdapat tiga kategori dalam pameran tahunan tersebut, yaitu Material Handling, Disaster Logistics, dan Storage.

Tim yang berhasil meraih juara pertama pada Innovative Design Exhibition bersama dengan karyanya.

Okto Abdillah, ketua IDE mengungkapkan, pengunjung yang hadir dapat berpartisipasi dengan memberikan stiker untuk memilih juara favorit. “Tak hanya mahasiswa Teknik Industri, mahasiswa jurusan lain ataupun orang luar juga bisa mengunjungi pameran ini,” ujarnya.

Pada kegiatan yang digelar di Plaza Dr Angka ini, peserta menyiapkan karya sejak awal semester hingga minggu 16, mulai dari penentuan ide, asistensi, hingga terciptanya karya. Fokus penilaian adalah inovasi, fungsi, dan eksekusi saat presentasi. “Nilai itu bonus, dengan berhasil membuat produk, diharapkan mereka dapat lebih berinovasi kedepannya untuk selesaikan masalah yang ada di lingkungan sekitar,” ungkap mahasiswa angkatan 2016 ini.

Lebih lanjut, produk inovasi yang disajikan bervariasi, mulai dari tempat penyimpanan obat-obatan dan makanan, hingga alat penyaring air agar kebutuhan air bersih korban suatu bencana dapat tercukupi. “Selain itu, terdapat juga produk material handling (pemindah barang, red) dengan sistem yang stabil,” tambahnya.

Tak hanya itu, ada juga yang memanfaatkan teknologi sensor dan panel surya. Melihat panasnya Surabaya, peraih juara pertama perlombaan ini membuat alat penghangat produk makanan yang biasa dijual oleh pedagang kaki lima agar makanan yang dijual tetap hangat hingga berada di tangan konsumen. “Kami harap melalui kegiatan ini, teman-teman mahasiswa dapat lebih memahami mata kuliah yang dipelajari,” pungkasnya. (meg/hen)

Berita Terkait