ITS News

Senin, 18 November 2024
25 Desember 2019, 06:12

Bersama ITS, Pertamina Gali Inovasi Perminyakan

Oleh : itsdil | | Source : ITS Online

Salis S Aprilian saat menyampaikan materinya.

Kampus ITS, ITS News — Revolusi Industri 4.0 menuntut adanya inovasi baru, tak terkecuali pada bidang perminyakan. Digandeng Pertamina, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar Forum Ideasi Riset guna mencari ide-ide baru di bidang perminyakan.

Dadi Sugiana, Senior Vice President Research and Technology Center (RTC) Pertamina mengatakan, tantangan dan hambatan terbesar yang harus dihadapi seorang peneliti adalah merealisasikan ide menjadi komersial. “Hal tersebut ternyata dinilai masih membutuhkan biaya yang besar dan resiko yang tinggi,” ujarnya.

Lanjut Dadi, acara yang dilaksanakan di Gedung Pusat Riset ini bertujuan menjaring ide-ide riset dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan perorangan. Ide-ide tersebut nantinya akan dibantu oleh pertamina dalam bidang komersial. “Dari sinilah kami berharap agar riset tidak hanya menjadi potensi tetapi juga menjadi aktualisasi guna meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat,” tutur beliau.

Dadi Sugiana saat diwawancara oleh reporter ITS Online

Dadi Sugiana mengatakan, Latar belakang kampus teknik mendorong dipilihnya ITS sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan ini. Tahun ini, tercatat 255 proposal telah berpartisipasi, dan sekitar 60 proposal yang dapat ditindaklanjuti. “Tentu saja proposal terpilih ini adalah proposal yang sesuai dengan tujuan pertamina ke depan dan sudah siap untuk diimplementasikan,” jelasnya.

Sepakat dengan hal tersebut,  Adi Setyo Purnomo S Si M Sc Ph D mengatakan bahwa adanya jurang antara peneliti dan industri membuat hasil riset hanya berhenti di tulisan. Kurangnya biaya menjadi hambatan bagi peneliti untuk merealisasikan karyanya. “Dengan acara  ini, hasil-hasil penelitian dapat diaktualisasi dan dikomersialkan,” ungkap dosen Departemen Kimia ITS itu.

Melalui kegiatan ini, ia turut berpartisipasi dengan mengirimkan proposal. Berfokus pada bidang lingkungan, Adi memilih mikroorganisme seperti jamur untuk mendegradasi tumpahan minyak di laut. “Saya berharap, proposal saya adalah proposal yang nantinya akan ditindak lanjuti,” pungkasnya. (dil/hen)

Para partisipan saat mendengarkan sambutan

Berita Terkait