Kampus ITS, ITS News – Semangat berkarya tak habis dilakukan oleh Prof Ir I Nyoman Pujawan M Eng PhD. Melalui publikasi penelitiannya, Kepala Departemen Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berhasil mencapai jumlah sitasi Google Scholar terbanyak di ITS.
Nyoman, sapaan akrabnya mengungkapkan, ia memiliki setidaknya 2415 sitasi di Google Scholar, yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018 misalnya, ada 346 sitasi yang meningkat menjadi 356 pada 2019. “Jumlah sitasi sendiri menunjukkan seberapa besar dampak tulisan seseorang dalam bidang keilmuan yang ditekuninya,” tambahnya.
Lanjut alumnus Asian Institute of Technology ini, kiatnya dilakukan dengan menulis artikel ilmiah yang berkualitas dan mempublikasikannya pada jurnal yang bereputasi baik. Strategi ini ia lakukan bukan tanpa tujuan, pasalnya, publikasi turut berpengaruh pada jumlah orang yang membaca tulisan dan menjadikannya sebagai rujukan. “Sederhananya seperti berjualan, kalau barang kita bagus dan dipasarkan di tempat yang bagus, yang akan membeli lebih banyak,” ujar pria berkacamata ini.
Tak dapat dipungkiri, usaha Nyoman cenderung tidak mudah, membutuhkan penelitian yang serius, dan harus menyuguhkan penulisan yang sempurna. Meski demikian, pria kelahiran satu Januari ini memilih melakukan semuanya dengan integritas. Misalnya, tidak merekayasa sitasi dengan menyitasi tulisan sendiri secara tidak wajar. “Apabila tulisan kita masih dalam batas wajar, satu dengan yang lain akan saling berhubungan,” ungkapnya.
Diakui Nyoman, jumlah sitasi bukanlah motivasi utamanya untuk melakukan penelitian dan publikasi. Menurutnya, motivasi terbesar itu hadir untuk berkontribusi pada bidang keilmuan Manajemen Rantai Pasok. “Melakukan penelitian yang berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan adalah tujuan saya, saya berharap dapat meningkatkan dampak praktis bagi dunia industri,” bebernya.
Pria yang menempuh pendidikan S2 di Thailand ini mengingatkan, tugas utama dosen mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya penelitian. Dimana penelitian tersebut menghasilkan ilmu pengetahuan melalui proses penciptaan kolektif oleh peneliti di berbagai belahan dunia. “Kalau tulisan kita banyak dijadikan referensi, artinya tulisan kita punya dampak baik dalam penciptaan ilmu pengetahuan tersebut,” jelas pemegang posisi pertama Best Lecturer Award ITS 2009 ini.
Di akhir, ia berharap agar mahasiswa ITS tidak hanya dari dari dalam kelas. Beragam sumber pengetahuan sangat mudah diakses. Ikut mendengarkan dosen top dunia melakukan pengajaran secara online juga bisa dilakukan. “Jangan hanya mengandalkan PPT dari dosen di kelas, belajar harus didasari atas passion, dan yang juga penting punya skills yang menonjol di bidang tertentu,” terang peraih Outstanding Service Award Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) Society 2014 ini. (zar/hen)
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi