Kampus ITS, ITS News – Kabar gembira kembali meliputi awal tahun 2020 bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Prestasi membanggakan ITS kali ini adalah berhasil diraihnya peringkat pertama sebagai kontributor terbesar dalam magang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2019 pada Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang diselenggarakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Program yang merupakan bentuk pengayaan keterampilan kerja mahasiswa ini bertujuan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing secara global. PMMB melalui link and match antara perusahaan industri dan perguruan tinggi, diharapkan mampu menciptakan SDM yang berdaya saing tinggi.
Mengutip paparan materi dalam Match Up PMMB BUMN 2020, Rabu (15/1) kemarin, akar kemunculan program magang kerjasama ini adalah era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta Nawa Cita Presiden. Yakni untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar.
Kepala Sub Direktorat Pengembangan Kewirausahaan dan Karir ITS Arief Abdurrakhman ST MT menambahkan, PMMB diinisiasi dengan tujuan mengatasi ketidakselarasan antara kebutuhan sumber daya di dunia industri dengan output lulusan perguruan tinggi yang dinilai kurang memenuhi kompetensi.
Didukung peraturan menteri yang telah lebih dulu ditetapkan, ITS bergegas mengambil langkah dengan menetapkan peraturan rektor yang mengatur pelaksanaan magang. “Dengan adanya landasan hukum untuk mengonversi SKS mahasiswa magang, mahasiswa tidak perlu lagi cuti untuk magang yang memakan waktu lama,” terang Arief.
Prestasi awal tahun ini, tampaknya bukan sesuatu yang dikejar. Penghargaan ini, kata Arief, merupakan apresiasi pertama sejak dua tahun lalu PMMB diselenggarakan. Menurutnya, berada di atas UGM dan Politeknik Negeri Ujung Pandang yang menempati posisi kedua dan ketiga, menjadi dorongan lebih untuk meningkatkan performa dan kualitas pelayanan PMMB di ITS.
Dosen Teknik Instrumentasi ini menuturkan, setidaknya terdapat empat poin yang menjadikan ITS unggul berdasarkan pengamatan BUMN dalam PMMB. “Selain menjadi pionir dalam penetapan peraturan rektor terkait program magang, ITS berkoordinasi dengan baik di lingkup internal kampus maupun dengan FHCI dan BUMN,” jelasnya.
ITS juga kerap turut andil dalam penetapan kurikulum magang di BUMN, khususnya di ranah industri mesin dan elektronika. “Faktor lain, tentu datang dari mahasiswanya yang aktif dan kontributif enam bulan selama pelaksanaan magang,” imbuhnya.
Dengan ragam dinamika upaya peningkatan mutu perguruan tinggi, tak sedikit buah hasil kerja keras yang berhasil dipetik ITS. “Dari berbagai sudut pandang, baik mahasiswa, dosen, maupun alumninya, semua mendapatkan manfaat PMMB ini,” sebut dosen Fakultas Vokasi ini.
Kompetensi mahasiwa akan meningkat, sehingga sedikit demi sedikit dapat memenuhi kriteria kebutuhan industri. “Pengetahuan, attitude, dan skills akan terasah dan mampu beradaptasi cepat dengan dunia kerja,” sambungnya. Fasilitas berupa konversi SKS dan memperoleh sertifikat industri juga kompetensi adalah nilai plus lainnya.
Dosen juga akan mendapatkan kesempatan langka, yang mana dapat membimbing mahasiswanya untuk terjun langsung ke dunia kerja. Dari sana, dosen dapat melakukan evaluasi di lapangan setiap tiga atau enam bulan sekali selama program. “Tawaran proyek penelitian juga akan bermunculan ketika dosen melakukan visitasi dengan perusahaan,” ujarnya menambahkan.
Menjadi alumni dari 300 lebih kampus yang mengikuti PMMB pun memberikan peluang kerja datang lebih cepat, bahkan sebelum kelulusan. “Akan berkurang kekhawatiran akan lamanya masa tunggu kerja, dan akan terkawal juga akreditasi kampus karena banyak hal baik tadi,” ungkapnya.
Sebagai bentuk pertahanan dan dalam rangka memajukan PMMB, mata kuliah magang pun diadakan di seluruh departemen di Fakultas Vokasi ITS. “Di fakultas nonvokasi, matakuliah ini juga disampaikan di beberapa departemen,” bebernya. Selain itu, pelaksanaan konversi SKS akan lebih digiatkan di tiap-tiap departemen pada tahun 2020 ini.
Arief berharap, jika di tahun sebelumnya tercatat 166 mahasiswa magang bersertifikat, tahun ini akan tercatat lebih banyak mahasiswa mengikuti program magang. “Semoga penghargaan ini menjadi awal yang lebih baik di tahun 2020 ini, dan memotivasi akademisi kampus untuk terus menuai prestasi,” pungkasnya. (HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)