Kampus ITS, ITS News – Pusan National University (PNU) Korea Selatan kembali melakukan visitasi ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) guna melakukan wawancara terhadap calon aplikan beasiswa. Selain melakukan seleksi, perwakilan PNU juga turut berdiskusi dengan jajaran civitas akademika Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) untuk merencanakan kerjasama lebih lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (20/1) lalu.
Adalah Prof Sang Hwa Chung, Prof Kang Ryel Ryu, dan Prof Jong Deok Kim. Ketiga profesor asal PNU tersebut mengunjungi Departemen Informatika ITS untuk merekrut mahasiswa baru melalui program beasiswa. Beasiswa ini menawarkan kesempatan bagi lulusan sarjana untuk bergabung dalam Graduate Program yang diinisiasi oleh Dong-Nam Grand ICT Research and Development Center (DGIRC) PNU.
Beasiswa ini sendiri bersifat Integrated Master-PhD dimana aplikan terpilih dapat menggabungkan masa kuliah magister dan doktoral nya secara langsung di PNU. Selama proses studinya, aplikan terpilih juga akan tergabung dalam laboratorium penelitian kolaboratif di DGIRC yang berfokus pada area penelitian seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan pengembangan teknologi informasi (IT).
Menurut Ary Mazharuddin Shiddiqi, Sekretaris Departemen Akademik dan Kemahasiswaan Departemen Informatika, pendaftar beasiswa ini tidak hanya berasal dari ITS, tetapi juga dari universitas atau institut lain di Indonesia. “Terdapat lebih dari seratus aplikan yang mengirimkan berkasnya hingga terseleksi sebanyak 18 aplikan,” tambah pria yang akrab disapa Ary.
Ary melanjutkan, dari 18 aplikan yang diundang untuk melakukan wawancara langsung di Departemen Informatika ITS, terdapat 16 aplikan yang hadir untuk wawancara secara langsung. “Bisa juga dilakukan secara daring,” ujar pria yang menyelesaikan program doktoralnya di University of Western Australia ini.
Forum ini menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama. setelah sebelumnya PNU menerima tiga orang mahasiswa ITS untuk melanjutkan studi di universitas ini. “Tidak hanya sebatas alumni ITS yang diterima studi di PNU, tetapi ada tindak lanjut yang lebih bermanfaat dan lebih besar lagi bagi para penerimanya,” (PNU, red).
Ary mengatakan, program ini pada awalnya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Kelas Internasional atau International Undergraduate Program (IUP). Namun usai proses negosiasi, kedua pihak setuju untuk memberlakukannya pada mahasiswa reguler. “Kami mempertimbangkan mahasiswa reguler tahun ketiga yang lebih siap untuk mengikuti program ini karena berkaitan dengan pengerjaan tugas akhir mereka,” tutur Ary.
Lebih lanjut, Ary menjelaskan bahwa program magang ini nantinya akan memfokuskan mahasiswa untuk melakukan penelitian di laboratorium. Oleh karena itu, akan lebih efektif jika diikuti oleh mahasiswa yang hendak mengerjakan tugas akhir. “Interaksi dengan mahasiswa, profesor, dan peneliti di PNU dapat memancing ide mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhirnya,” sahutnya.
Berdasarkan rencana, program ini sedikitnya akan dilaksanakan selama satu hingga dua bulan. Sedangkan untuk pendanaan, sementara ini PNU membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa ITS yang ingin mengikuti program ini. “Targetnya, Juli tahun ini FTEIC sudah dapat mengirim mahasiswa ke PNU untuk mengikuti program ini,” sebut Ary dengan optimis.
Ary pun berharap melalui kerja sama ini ITS dapat meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga dapat mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi. Selain itu, Ary berharap mahasiswa ITS dapat berkontribusi aktif dalam setiap kesempatan yang ada, salah satunya melalui program ini. “Kuliah tidak hanya untuk dapat ijazah, tapi juga untuk memperkaya pengalaman. Program Internship ini adalah salah satu wadahnya,” imbuhnya.
Selain melakukan proses seleksi beasiswa, ketiga profesor ini juga menghadiri forum dialog bersama para civitas akademika ITS. Forum tersebut bertajuk “The Exploratory Forum and Discussion Session” dan telah mendapatkan apresiasi penuh dari Dr I Ketut Eddy Purnama ST MT selaku Dekan FTEIC. “Kedatangan mereka ke sini memberikan dampak positif dan diharapkan dapat melahirkan program kerja sama internasional yang baru,” pungkasnya.(ra/qin)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan