Kampus ITS, ITS News – Prestasi membanggakan berhasil diraih kembali oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Berselang enam bulan setelah pemeringkatan terakhir, ITS kembali berhasil mempertahankan posisinya di peringkat keempat dalam Webometrics Ranking Web of Universities periode Januari 2020 di Indonesia.
Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono MSc mengungkapkan, ITS mengalami kenaikan peringkat untuk perangkingan di Webometrics ini sejak periode Januari 2019 lalu. Webometrics sendiri adalah salah satu sistem untuk penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi di dunia berdasarkan website universitas tersebut.
Disebutkan oleh mantan Kepala Departemen Statistika ITS ini, setidaknya ada empat aspek penilaian yang mendasari pemeringkatan tersebut. Aspek tersebut adalah presence, impact, openess, dan excellence.
Menurut dosen yang akrab disapa Hartono ini, secara umum ITS cenderung mengalami kenaikan peringkat webometrics dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Kenaikan juga terjadi pada aspek-aspek penilaian webometrics. Dalam aspek penilaian openess, ITS mengalami kenaikan dari peringkat 1.602 menjadi peringkat 923 dunia. Aspek lain yang juga mengalami kenaikan adalah excellence, yang naik dari peringkat 2.032 menjadi 1.418. “Ini merupakan kenaikan yang luar biasa,” pujinya.
Openness sendiri merupakan jumlah file dokumen di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar). Jumlah file ini nantinya yang akan mewakili usaha perguruan tinggi dalam mendukung publikasi hasil penelitian dalam repository. Sedangkan excellence merupakan jumlah artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar. “Termasuk jumlah paper akademik berkualitas, yang dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi internasional,” jelasnya.
Meskipun demikian, Hartono tidak memungkiri terjadi penurunan peringkat dalam beberapa aspek penilaian Webometrics ITS. Ia menjelaskan, aspek yang mengalami penurunan adalah aspek presence dan impact. “Peringkat presence kita turun dari peringkat 576 menjadi 710 dunia, sedangkan peringkat impact turun dari 913 menjadi 1.203,” ungkapnya.
Hal ini dikatakan Hartono menjadi perhatian utama. Ia menjelaskan, dua aspek yang mengalami penurunan tersebut sangat bergantung pada rich file atau banyak tidaknya konten dalam website ITS yang menarik orang untuk meng-klik dan terkait tag link web ITS.
Saat ini, menurut Hartono, tim yang menangani pemeringkatan internasional ITS telah melakukan kajian untuk evaluasi. Kajian tersebut berfokus untuk melihat apa saja yang dapat diperbaiki agar aspek impact dan presence bisa mengalami kenaikan. Harapannya, minimal peringkat webometrics ITS tersebut mengalami kenaikan peringkat dunia, sehingga berimbas pada peringkat nasional. “Hal ini tentunya memerlukan sinergi bersama dosen, tendik, dan mahasiswa, baik di tingkat institusi atau departemen,” tuturnya. (fat/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News – Perayaan Natal merupakan momen istimewa bagi umat kristiani yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar pameran karya mahasiswa yang
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mendukung efisiensi pengelolaan data spasial, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan inovasi di
Kampus ITS, ITS News — Mengokohkan diri sebagai pusat teknologi, riset, dan pendidikan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meresmikan