Kampus ITS, ITS News – Serangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada ajang Industrial Engineering (IE) Games 2020 telah mencapai puncaknya. Beberapa tantangan yang disuguhkan mampu memberikan dampak signifikan bagi para peserta dalam mengasah kemampuannya dengan praktek langsung layaknya seorang insinyur industri. Acara ini dilaksanakan di Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (8/2).
Ajang yang disponsori oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini disambut antusias oleh 30 tim yang mengikuti babak semifinal. Salah satu panitia IE Games, Dandy Ananda mengungkapkan, pada hari ketiga persaingan antar peserta semakin ketat. Para peserta perlu menyiapkan strategi khusus untuk menyelesaikan berbagai tantangan dengan tingkat kerumitan yang berbeda.
Salah satu tahapan di babak semifinal yaitu running lab, tantangan ini merupakan penentuan bagi lima tim terbaik yang akan masuk ke final. “Berbeda dengan tahun lalu, pelaksanaan running lab tahun ini memberikan lebih banyak babak bonus,” ungkapnya kepada kru ITS Online.
Mahasiswa yang akrab disapa Dendy ini menjelaskan, untuk teknis pelaksanaan running lab kurang lebih sama dengan tahun lalu. Peserta bebas masuk ke lima laboratorium yang sudah ditentukan, kemudian mengerjakan tiga tipe soal dengan bobot yang berbeda. Setiap sesi diselesaikan dalam waktu tujuh menit. “Apabila peserta fokus dan maksimal ketika mengerjakan soal, hal itu bisa menjadi bekal untuk maju ke tahap selanjutnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, babak final yang diikuti oleh lima tim terbaik ini juga menyuguhkan hal yang tidak kalah menarik. Adalah Industrial Mega Game (IMG), tantangan ini membuat peserta merasakan bagaimana merancang, mengatur dan memanajemen sebuah industri es krim. Rania Hana selaku penanggungjawab dari permainan ini memaparkan, IMG ini merupakan permainan terakhir dari seluruh tantangan yang sudah dimainkan di babak final.
Proses perancangan dan pengelolaan industri es krim ini dimulai dari membeli mesin, menyuplai bahan, sampai proses distribusi ke para pelanggan. Untuk memenangkan permainan ini, para peserta harus pintar mengatur strategi agar bisa mendapatkan untung yang lebih banyak daripada kompetitor lain.
Dari permainan IMG ini, para peserta diharapkan bisa merasakan secara tidak langsung bagaimana menjadi pemilik pabrik serta melakukan pengelolaan. Ilmu yang didapatkan dari babak sebelumnya bisa langsung diaplikasikan di tahap ini. “Tidak ada strategi khusus sebenarnya, mereka harus pintar dalam mengambil keputusan dan bijak dalam membeli bahan agar tidak terjadi penumpukan limbah,” papar Rania.
Selain itu, rekannya Nabila Ramadhani juga menambahkan, para peserta tidak hanya sampai disitu saja dalam mengelola industrinya. Mereka harus mempresentasikan dan melaporkan hasil produksi yang telah dilakukan kepada para dosen yang juga akan menjadi juri dan menentukan pemenang pada tahap ini.
“Dari keseluruhan permainan yang sudah kita kemas dengan menarik, kami mengharapkan bisa menambah ketertarikan peserta dalam dunia Teknik Industri khususnya di ITS,” pungkas wanita berhijab ini. (zar/qin)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah