Kampus ITS, ITS News — Guna mendorong pertumbuhan riset dan inovasi penelitian di kalangan dosen, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan sosialisasi Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Rektorat ITS ini diadakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat ITS (DRPM) dan Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi ITS (DIKSTI) pada Rabu (5/2).
Triyoga Adi Perdana, Analisis LPDP menyampaikan, Rispro merupakan sebuah kesempatan emas bagi peneliti yang ingin mendapatkan pendanaan dalam risetnya. Pasalnya, tidak ada batasan kuota dan dana bagi pengirim proposal. “Namun, masih banyak yang masih takut untuk pasang dana sesuai realita, padahal kenyataannya sama sekali tidak ada ketentuan maksimal dana,” papar pria yang akrab disapa Yoga ini.
Yoga melanjutkan, Rispro tahun ini memiliki beberapa perbedaan dengan tahun lalu. Salah satunya yakni terdapat kategori baru yakni Kolaborasi Internasional. Hal ini menambah jumlah kategori rispro menjadi tiga kategori setelah sebelumnya hanya Kategori Kompetisi dan Kategori Invitasi. “Kategori Kolaborasi Internasional mewajibkan pesertanya untuk memiliki partner peneliti dari luar negeri,” tutur pria yang akrab disapa Yoga ini.
Mengupas lebih detil mengenai dua kategori lainnya, Yoga memaparkan, tahun ini Kategori Kompetisi memiliki tema yang selaras dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). Sehingga yang mengikuti dihimbau untuk mempunyai mitra komersialisasi. “Hal tersebut karena kami mencari penelitian yang benar-benar matang, tidak sekadar rancangan belaka,” ujarnya.
Sedang untuk kategori Invitasi, Yoga menjelaskan kini memiliki tema berupa Making Indonesia 4.0. Tema ini diusung untuk menunjukkan dukungan terhadap Indonesia agar bergerak menyesuaikan zaman. Lingkup inovasi dalam tema ini dapat berupa Artificial Intelligent , Internet of Things, Robotika, hingga 3D Printing. “Untuk kategori ini, pesertanya terbatas dan dikhususkan untuk Pusat Unggulan Iptek (PUI) atau Perguruan Tinggi (PT) Mandiri,” jelasnya.
Dr Ir Tumiran MEng yang menjadi salah satu senior reviewer dalam Rispro pun turut angkat bicara mengenai beberapa tips agar proposal dapat terpilih. Kunci utamanya yakni konsisten dan terus menerus. “Dua hal itulah yang menjadi kriteria utama penelitian yang dicari oleh pihak Rispro LPDP,” tutur Dosen Jurusan Teknik Elektro UGM ini memaparkan.
Tumiran, sapaan akrabnya, juga menambahkan betapa perlunya seleksi internal dalam kampus. Selain sebagai bentuk peduli instansi terhadap dosen yang hendak berlaga dengan risetnya, hal itu juga dapat menyeleksi terlebih dahulu penelitian mana saja yang cocok untuk dikirim pada RISPRO LPDP. “Jika banyak yang tidak lolos, akan dapat menurunkan indeks persentase institusi,” Mantan Dekan Fakultas Teknik UGM periode 2008-2012 ini mengingatkan.
Kemudian, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD memaparkan, pelatihan ini diikuti oleh 120 peneliti ITS. Mereka terdiri dari dosen dan PUI yang ada di ITS. “Sosialisasi ini merupakan salah satu langkah mewujudkan ITS menjadi pusat riset di Indonesia,” sahutnya.
Bambang berharap, dengan diadakannya acara ini, para peneliti akan lebih mengetahui dan mengenal tentang Rispro. “Sehingga akan lebih banyak peneliti ITS yang memiliki kesempatan lebih untuk lolos, didanai, dan mampu mewujudkannya,” pungkasnya. (ai/qin)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah