ITS News

Senin, 18 November 2024
12 Februari 2020, 16:02

Tingkatkan Transformasi Digital, ITS Berlakukan Presensi Daring

Oleh : itsmeg | | Source : ITS Online

Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, saat ditemui di ruang kerjanya.

Kampus ITS, ITS News — Selalu berbenah adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Pasalnya, mengawali semester genap tahun ajaran 2019/2020 ini, ITS kembali meluncurkan inovasi berupa sistem presensi daring (online) untuk proses pembelajarannya di kelas. Dengan hadirnya sistem ini, Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT berharap transformasi digital di lingkungan ITS semakin meningkat.

Profesor yang menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ini mengungkapkan bahwa sistem absensi luring (offline) yang sebelumnya diterapkan di ITS dirasa membuat pegawai Tata Usaha (TU) kewalahan. Hal tersebut lantaran rekapitulasi kehadiran mahasiswa dan dosen harus dilakukan secara manual.

“Berangkat dari persoalan monitoring perkuliahan yang tidak efisien tersebut tercetuslah gagasan berupa sistem presensi secara daring,” tutur dosen kelahiran Lumajang 56 tahun silam ini saat ditemui kru ITS Online di kantornya.

Profesor yang kerap disapa Adi ini menjelaskan, sistem presensi daring ini beroperasi dengan cara, terlebih dahulu dosen melakukan pembuatan jadwal tatap muka melalui akun dosen masing-masing. Dari jadwal tatap muka yang dibuat oleh dosen, seluruh mahasiswa yang terdaftar dalam kelas tersebut secara default terhitung tidak hadir.

Lanjut Adi, Ia menerangkan bahwa untuk melakukan perubahan status kehadiran, setiap mahasiswa dapat melakukannya dengan dua cara, yaitu memindai Kode QR (quick response code), atau memasukkan kode kehadiran yang sudah disediakan melalui gawai (smartphone) yang sudah terinstal aplikasi MyITS atau melalui situs web (website).

“Untuk mahasiswa yang berhalangan hadir, juga dapat melakukan perubahan status dengan cara melampirkan surat izin melalui sistem yang sudah disediakan,” imbuh Adi.

Presensi online ITS yang akan digunakan mahasiswa mulai awal semester genap ini.

Selain itu, sistem yang diprakarsai oleh rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng tersebut juga dilengkapi dengan formulir berita acara, sehingga mahasiswa dapat memberikan umpan balik berupa komentar setelah kelas berakhir. Komentar tersebut dapat mengenai materi yang diajarkan, kedisiplinan waktu dosen, dan lainnya.

“Dengan demikian, saya berharap proses pembelajaran di kelas menjadi lebih transparan,” harapnya.

Adi mengklaim bahwa dengan diterapkannya sistem ini, banyak hal positif lain yang bisa diperoleh, seperti terbentuknya sebuah database yang rapi karena rekapitulasi kehadiran mahasiswa dan dosen terintegrasi dan akan didapatkan mutu pendidikan yang lebih bagus karena saat pembuatan jadwal tatap muka dosen harus memasukkan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan.

Di akhir wawancara, dosen yang pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana ITS ini mengatakan bahwa untuk masa transisi selama satu semester ini, presensi manual masih akan dilakukan untuk keperluan evaluasi. Akan tetapi, setelah berjalan lancar dan tidak ada laporan kegagalan, maka presensi luring juga akan ditinggalkan.

“Kedepannya, setelah ada presensi daring ini dapat berjalan seutuhnya, sedikit demi sedikit ITS juga akan memperkenalkan kuliah daring atau smart classroom, dan transformasi digital lainnya,” pungkasnya. (meg/rur)

Berita Terkait