Kampus ITS, ITS News – Memilih menjadi pekerja atau membangun startup adalah sebuah pilihan yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini dikupas dalam gelar wicara tertajuk ‘IT Career Path’ dalam Explore Information Technology (EXPLOIT) 2020 yang digelar oleh Departemen Teknologi Informasi (DTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Perpustakaan ITS lantai enam, Sabtu (15/2).
Acara ini mendatangkan Founder dan CEO dari Jobhun, Cynthia Cecilia. Wanita yang akrab disapa Cynthia ini mengungkapkan Ide Jobhun berawal dari curhatan teman-temannya yang kesusahan melamar pekerjaan. “Berkat semangat belajar membangun bisnis dan startup, akhirnya Jobhun hadir memberikan solusi bagi para pelamar kerja,” ungkap wanita yang juga menjabat Manajer di DILo (Digital Talent Professional) Surabaya.
Selain itu, lanjut cynthia latar belakang dibuatnya jobhun karena banyaknya keluhan pada perusahaan tentang susahnya mencari talent yang ada di Surabaya. Kebanyakan talent yang ada berbondong-bondong pergi ke Jakarta sebagai tempat mengais rejeki. “Salah satu faktor penyebabnya yakni karena gaji yang diberikan oleh perusahan di Jakarta lebih tinggi,” terang Cecil.
namun, lanjut Cynthia tak perlu khawatir untuk tetap kerja dan tinggal di Surabaya tapi dengan gaji Jakarta, yaitu dengan kerja remot. Dengan cara ini, masyarakat tak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta untuk bekerja karena dapat menyelesaikan pekerjaannya di tempat asal,. “Sudah ada beberapa startup yang menerapkannya, salah satunya yaitu Kumparan,” lanjut Cecil
Tak berhenti sampai disitu saja, EXPLOIT turut menghadirkan pelaku bisnis yang berpengalaman dalam startup, Reza Zamir sebagai Co-Founder dari SyariHub. Reza mengungkapkan, berdasarkan survey pada seratus pekerja kantoran, 81% berkeinginan untuk menjadi seorang pengusaha.
Namun ketika dilontarkan pertanyaan apakah masih berkeinginan menjadi pengusaha, kebanyakan menjawab tidak. Alasannya yakni pengusaha memiliki resiko yang terlalu tinggi. “Alasan lain yakni karena menjadi pengusaha susah untuk mendapatkan gaji tetap dan harus meluangkan banyak waktu untuk usaha yang dirintisnya,”
Sehingga, ungkap Reza, alangkah baiknya apabila merintis usaha sebelum berkeluarga atau ketika masih duduk di bangku perkuliahan. Menurutnya, substansi dari usaha adalah berjualan. Reza mencontohkan sebuah usaha yang tidak perlu modal namun hasil lumayan yakni dropship. “Tak perlu beli barang tersebut, tinggal share ke teman-teman saja,” jelasnya.
Sesi talkshow ini pun ditutup oleh Dr tech Ir Raden Venantius Hari Ginardi M Sc selaku Kepala Departemen Teknologi Informasi sekaligus moderator. Hari mengungkapkan, pentingnya saling bersinergi untuk berkarya demi kemajuan. “Dengan sinergi, potensi dan peluang kerja dapat diwujudkan untuk membangun bangsa,” pungkasnya (naj/qin)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah