Tim Antasena ITS bersama mobil hidrogen

Surabaya, ITS News – Tidak dapat dipungkiri, penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Menyadari hal tersebut, Tim Antasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengenalkan mobil listrik bertenaga hidrogen kepada masyarakat.  

Muhammad Iqbal Al’barsyi, Manajer Nonteknis Tim Antasena menjelaskan bahwa Tim Antasena berfokus pada studi dan riset terkait perkembangan teknologi dengan menggunakan energi terbarukan. Salah satu inovasinya berupa mobil bertenaga hidrogen yang menggantikan fosil sebagai bahan bakarnya. “Hidrogen ini akan diubah menjadi listrik oleh fuel cell,” ungkapnya menjelaskan tim yang sudah ada sejak tahun 2009 itu.

Lebih lanjut, kegiatan yang bertempat di Loop Station Car Free Day Darmo ini, bertujuan untuk memperkenalkan bahan bakar ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil ke masyarakat umum. Pasalnya, masih banyak masyarakat umum yang belum tahu tentang adanya mobil hidrogen ini. “Kami ingin mengedukasi masyarakat secara langsung, bukan lagi melalui media sosial,” jelasnya.

Tim Antasena ITS memperkenalkan prestasi mobil hidrogen kepada pengunjung stan

Iqbal, sapaan akrabnya menambahkan, mobil ini merupakan mobil hidrogen pertama di Indonesia yang telah meraih berbagai juara dan penghargaan internasional. Seperti, peringkat dua ajang Shell Eco Marathon Asia 2019 kategori Urban Concept Hydrogen dan Driver’s World Championships Asia Qualifiers 2019. “Kami juga meraih Best Innovation Award dalam World Innovation Technology Expo 2019, dan kmenjadi wakil Indonesia dalam Shell Eco Marathon Europe 2019 di London,” ujar mahasiswa Teknik Kimia tersebut.

Iqbal berharap, kegiatan ini dapat memperkenalkan dan mengedukasikan mobil hidrogen kepada masyarakat umum, terutama masyarakat Surabaya. “Kami ingin lebih banyak masyarakat yang mengenalnya, dan saya harap Antasena ITS dapat mengembangkan riset terkait mobil hidrogen ini,” pungkas mahasiswa kelahirnya Nganjuk tersebut. (ri/hen)

Tim Antasena ITS menjelaskan mobil hidrogen kepada pengunjung stan