Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya memberikan kontribusi nyata secara nasional, salah satunya melalui program pengabdian kepada masyarakat. Untuk mendukung langkah tersebut, ITS mengajak para mahasiswanya untuk membantu masyarakat korban bencana gempa di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Lalu Muhamad Jaelani ST MSc PhD, Kepala Subdirektorat Pengabdian kepada Masyarakat ITS, mengungkapkan bahwa selepas kejadian gempa bumi tahun 2018, ITS secara langsung ditunjuk oleh Bupati Lombok Utara untuk membantu permasalahan masyarakat di daerah Desa Rempek Darussalam. Sekitar lima bulan tim ITS berada di sana untuk membantu masyarakat menyediakan kebutuhan sehari-hari. “Kami bersama masyarakat juga membangun 239 unit rumah sementara,” ujarnya.
Laki-laki yang kerap disapa Lalu tersebut menjelaskan bahwa tahun ini ITS kembali melakukan pengabdian masyarakat ke desa tersebut. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini pengabdian masyarakat dikemas dalam bentuk KKN Tematik. Hal ini bertujuan untuk mengolaborasikan pengabdian masyarakat antara dosen dengan mahasiswa.
Melanjutkan hal tersebut, Lalu mengatakan bahwa sejak awal bulan Februari lalu sudah ada 10 mahasiswa ITS yang dikirimkan. Di antaranya adalah empat mahasiswa dari Departemen Teknik Geofisika, tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Geomatika, serta sisanya dari Departemen Teknik Elektro dan Departemen Teknik Komputer. “Walaupun dari jurusan yang kurang relevan dengan permasalahannya, tapi kami menjamin para mahasiswa dapat berkontribusi dengan baik,” tandasnya optimistis.
Dalam pelaksanaannya, ITS bekerja sama dengan perguruan tinggi lainnya. Di antaranya adalah Universitat Stuttgart dari Jerman, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, dan Universitas Hamzanwadi. “Bersama mereka kami akan membantu masyarakat di sana (Kabupaten Lombok Utara, red),” tutur dosen Departemen Teknik Geomatika ini.
Dosen lulusan ITS ini juga menerangkan, KKN Tematik akan dilaksanakan sekitar satu setengah bulan, mulai 10 Februari hingga 22 Maret 2020 dengan mengirim satu tim per dua minggunya. Di sana, ITS juga membantu tim dari Universitas Stuttgart membuat sekolah berbahan bambu untuk anak-anak di desa tersebut. Rencananya ada tiga ruang kelas yang akan dibangun dalam KKN Tematik ini. “Setiap tim membuat satu ruang kelas,” katanya.
Laki-laki berkacamata tersebut mengatakan, ruang kelas buatan dipilih berbahan dasar bambu lantaran banyak masyarakat desa tersebut yang masih trauma dengan bahan dasar batu bata dan beton. Selain itu, ketersediaan sumber daya alam bambu yang sangat melimpah di Desa Rempek Darussalam juga menjadi alasan berikutnya. “Dari segi kekuatannya juga baik,” klaimnya.
Lalu berpendapat bahwa KKN Tematik ini memberi banyak dampak positif terhadap berbagai pihak. Selain bagi masyarakat yang dituju, juga bagi mahasiswa itu sendiri. Karena selain untuk pemenuhan tugas kuliah berupa KKN, juga untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat dan platform pembelajaran sosial.
Hal inilah yang membuat Lalu menganjurkan mahasiswa semester empat hingga enam untuk mengikuti KKN Tematik ini. Bagi ITS sendiri, KKN Tematik juga bisa menjadi salah satu ajang promosi ITS secara tidak langsung kepada masyarakat luas.
Dosen yang juga berasal dari NTB tersebut mengungkapkan fakta bahwa tahun ini KKN akan mulai diberlakukan kembali oleh ITS melalui program yang dijalankan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS.
Rencananya sekitar bulan Juni 2020 mendatang, 1.500 mahasiswa ITS yang mengambil mata kuliah Wawasan Teknologi akan diturunkan langsung pada KKN kolaboratif “Brantas Tuntas” di Kabupaten Kediri. Hal yang akan dilakukan mahasiswa antara lain membersihkan daerah aliran Sungai Brantas, melakukan penanaman pohon, dan penyuluhan kepada masyarakat.
Lalu berharap agar KKN Tematik ini bisa terus berlangsung. Tak hanya itu, peningkatan jumlah mahasiswa yang ikut serta juga menjadi harapannya ke depan. “Karena KKN Tematik ini banyak manfaatnya, sayang jika tidak dilanjutkan,”pungkasnya penuh harap. (dil/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif