Kampus ITS, ITS News — Mengikuti sebuah perlombaan bukanlah perkara mudah. Tak banyak yang berani melakukannya. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Inggrita Putri Kusuma Wardani. Berbekal kegigihannya dalam mengikuti berbagai kompetisi, Ia berhasil menjadi salah satu dari empat besar mahasiswa berprestasi tingkat sarjana di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Mahasiswa Teknik Industri ini menceritakan, sejak kecil orang tuanya selalu mendorongnya untuk aktif mengikuti kompetisi. Berbagai lomba telah Ia ikuti sejak duduk di Taman Kanak-kanak dengan tujuan untuk untuk mengasah minat dan bakat. Apapun hasil kompetisinya, orang tuanya selalu memberi dukungan.
“Bagi saya semua jenis lomba sangat menarik untuk diikuti. Karenanya, menang atau kalah bukanlah suatu masalah,” terangnya sambil tertawa.
Berbekal dukungan dari orang tuanya tersebut, hingga saat ini Inggrita pun telah menorehkan berbagai prestasi. Salah satunya ialah prestasi dalam kompetisi Business Case yang merupakan keahlian mahasiswa Teknik Industri. Dalam lomba jenis ini Inggrita pernah menjuarai Business Case Nasional.
Selain itu, keikutsertaannya untuk menerapkan ilmu Teknik Industri dalam pengembangan mobil listrik formula bersama Tim Anargya ITS sebagai Administration and Finance juga membawanya mencapai delapan besar Business Logic Case Presentation Formula Student Society of Automotive Engineers (SAE) di Jepang.
Selain aktif dalam berkompetisi, Inggrita juga aktif dalam keorganisasian. Tercatat pada 2018, Ia mengikuti empat organisasi sekaligus yakni BEM Fakultas Teknik Industri, MSI Ulul Ilmi Departemen Teknik Industri, PKP LDJ Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS dan Administration and Finance di Tim Anargya ITS.
“Organisasi dan kegiatan tersebut memberikan banyak pengalaman bagi saya, terutama untuk bisa terjun langsung ke masyarakat,” tuturnya ketika ditemui ITS Online.
Berkat prestasi dan keaktifannya berorganisasi tersebut, Inggrita berhasil lolos seleksi Beasiswa Unggulan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diperuntukan bagi mahasiswa berprestasi, aktif berorganisasi, dan memiliki nilai akademik yang mumpuni.
Mahasiswi yang merupakan asisten Laboratorium Sistem Manufaktur Departemen Teknik Industri ini mengaku bahwa di balik prestasinya ada banyak pihak yang mendukung dan selalu mendoakannya. Selain itu, Ia juga menekankan bahwa jika bukan atas izin Allah, ia tidak akan sampai pada titik tersebut.
“Sekali lagi, jangan sampai apa yang kita miliki hari ini menjadikan kita lupa kepada pemilik sesungguhnya karena semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT,” tuturnya.
Terpilih sebagai terbaik ketiga dalam ajang mahasiswa berprestasi ITS tingkat sarjana adalah hal yang tidak pernah ia sangka. Kedepannya mahasiswa yang pernah menjadi delegasi Student Excursion Singapore ini berharap bisa berkontribusi lebih untuk menjunjung nama baik ITS.
“Kedepannya saya juga ingin lebih fokus untuk mengikuti kompetisi di bidang industri, dan mencari kesempatan pertukaran pelajar ke luar negeri lagi,” pungkasnya penuh harap. (sin/rur)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh