ITS News

Senin, 18 November 2024
01 Maret 2020, 16:03

Lirik ASIIN, ITS Siap Tingkatkan Mutu Pendidikan

Oleh : itsdik | | Source : ITS Online

Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS, Prof Dr Aulia Siti Aisjah menjelaskan tentang akreditasi ASIIN saat ditemui di laboratorium Teknik Fisika, Senin (2/3).

Kampus ITS, ITS News – Sebagai bukti kesiapan dalam meningkatkan mutu pendidikannya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen menambah program studi (prodi) terakreditasi internasional. Kali ini, ITS mulai mendorong departemennya untuk menyiapkan Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN). Hal ini diungkapkan langsung oleh Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Kamis (27/2).

Menjawab hal tersebut, Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS, Prof Dr Aulia Siti Aisjah menjelaskan bahwa ASIIN merupakan akreditasi yang mampu mencakup sebagian besar rumpun ilmu di ITS. Berbeda dengan akreditasi lain seperti Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dan Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) yang hanya menaungi rumpun teknik saja. “Tidak heran jika ITS memprioritaskan diri untuk mencapai akreditasi tersebut,” ujar dosen yang mengajar di Departemen Teknik Fisika ITS  ini.

Target besar dari proses akreditasi ini ditegaskan Aulia, tidak hanya sekadar mendapatkan nilai hasil akreditasi, tetapi juga terbukanya mobilisasi bagi mahasiswa. Tidak kalah penting, adanya proses akreditasi ini juga dapat mematangkan kemampuan lulusan prodi terkait di dunia pekerjaan hingga terbukanya peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Menurut Aulia, ASIIN sendiri merupakan lembaga akreditasi yang sudah terpercaya. Tercatat, lembaga akreditasi yang bermarkas di Berlin, Jerman ini sudah memiliki pengalaman menilai ribuan prodi berskala internasional. Di samping itu, dana yang harus dikeluarkan dari kampus untuk mengikuti ASIIN relatif lebih ringan. “Tidak seperti akreditasi lain yang harus mengeluarkan biaya untuk setiap prodi, ASIIN hanya perlu mengeluarkan biaya sesuai klaster prodi terkait,” imbuh perempuan ini.

Saat ini, ITS sedang mencapai tahap diskusi untuk menentukan prodi yang akan melakoni akreditasi ASIIN. Proses pemilihan prodi, lanjutnya, harus melalui pemetaan prioritas yang dikaji melalui sistem penjaminan mutu internal (SPMI). “Jika dalam sistem tersebut memiliki nilai yang tinggi, maka akan kami ajukan kepada badan akreditasi agar siap untuk dinilai,” terang profesor perempuan pertama ITS di bidang Teknik Fisika ini.

Lebih lanjut,  ITS secara bertahap akan mengajukan prodinya untuk dinilai dalam beberapa gelombang. Di mana gelombang pertama ditargetkan akan mendapat kunjungan pada bulan Oktober, gelombang kedua pada bulan Maret, dan seterusnya sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat oleh KPM ITS. Untuk gelombang awal sendiri, total terdapat 12 prodi yang tinggal menunggu persetujuan dari dekan masing-masing fakultas.

Bagi prodi yang berminat meraih ASIIN, diwajibkan untuk kembali memperhatikan dan membenahi kurikulumnya agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Selanjutnya, sumber daya manusia (SDM) di prodi tersebut juga perlu memperhatikan pedoman pada SPM. “Kedepannya, jika mendapat akreditasi ASIIN, prodi terkait akan mendapatkan kualitas setara akreditasi skala eropa,” tutur doktor di bidang Pengendalian Kelautan ini.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, menyampaikan target ITS dalam mengejar akreditasi internasional dengan penuh semangat dalam sosialisasi ASIIN di Gedung Rektorat, Kamis (27/2).

Sementara itu, berdasarkan program Target Emas ITS, Ashari berharap setidaknya ITS memiliki 50 persen dari total 74 prodi terakreditasi internasional pada tahun 2020 ini. Dimana saat ini, kurang lebih baru 24 persen prodi yang telah mencapainya. “Kami (ITS, red) sangat serius mengejar target ini agar kedepannya kualitas akreditasi yang dimiliki lebih baik lagi,” jelas lelaki kelahiran Sidoarjo ini. (dik/lut)

Berita Terkait