ITS News

Senin, 18 November 2024
08 Maret 2020, 08:03

NIPRO 2020 Soroti Potensi Energi Terbarukan Indonesia

Oleh : itsdil | | Source : ITS Online

Dr Ali Musyafa MSc, kepala pusat studi energi ITS saat menyampaikan materinya.

Kampus ITS, ITS News Mengangkat tema Pengaplikasian Sustainable Development Goals 2030 Guna Menciptakan Karya Bangsa yang Berdaya Saing di Era Industri 4.0., National Innovation Project (NIPRO) 2020 menawarkan sesuatu yang baru. kegiatan gawanan Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (1/3), ini memiliki misi untuk memberi pengetahun tentang energi terbarukan.

Dr Ali Musyafa MSc, Kepala Pusat Studi Energi ITS mengatakan, sekitar tahun 2050 seluruh energi yang berasal dari fosil akan habis. Hal tersebut dikarenakan energi fosil tergolong energi yang tidak dapat diperbaharui sehingga ketersediaanya semakin sedikit di muka bumi. Selain itu, energi fosil juga tidak baik untuk kesehatan manusia karena menimbulkan emisi karbon dioksida (CO2). 

Ali berpendapat bahwa beberapa tahun kedepan kehidupan di dunia akan didominasi dengan energi terbarukan. Menurutnya, sekitar 68 persen energi terbarukan akan digunakan di masa depan. “Oleh karena itu energi terbarukan dapat disebut juga sebagai energi masa depan,” ujarnya.

Pakar energi terbarukan ini menyebutkan beberapa ciri dari energi masa depan. Di antaranya adalah bersih dan juga efisien. Maksudnya, energi masa depan tidak boleh menimbulkan polusi sekaligus mudah diperoleh. “Contohnya biomassa,” tuturnya memberi contoh.

Ali juga menjelaskan, energi terbarukan sangat penting keberadaanya untuk masa depan. Hal tersebut lantaran banyaknya kebutuhan energi yang diperlukan dalam bidang transportasi dan juga industri. “Karena sangat tidak memungkinkan jika terus bergantung kepada energi fosil,” jelasnya.

Dosen Departemen Teknik Fisika ini memaparkan, saat ini negara Indonesia telah melakukan beberapa tindakan dalam menyikapi energi terbarukan di masa depan. Di antaranya adalah adanya peraturan Undang-Undang (UU) nomor 30 tahun 2007. Selain itu, semenjak tahun 2019 seluruh pemerintah provinsi diwajibkan untuk mendata semua energi yang ada di daerahnya.

“Mulai dari data energi yang dimiliki hingga data energi yang dipakai dalam berbagai sektor,” imbuh Ali.

Ali berpendapat bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam hal energi terbarukan ini. Seperti energi surya, hidro, panas bumi, dan biomassa. Tidak hanya itu, Indonesia juga telah menemukan bahan bakar bensin yang berasal dari sawit. “Melihat hal tersebut, saya yakin Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energi masa depan,” tuturnya.

Menurutnya, peluang kemajuan Indonesia di masa depan terletak pada energi. Berbisnis dengan peluang paling besar juga bisnis energi. Oleh karena itu, Ali berharap para mahasiswa dapat mengambil peran besar dalam berinovasi tentang energi. “Jadi marilah sama-sama kita menciptakan inovasi energi terbarukan untuk Indonesia kedepan,” tandasnya. (dil/rur)

Salah satu peserta saat menyampaikan pertanyaannya.

Berita Terkait