Kampus ITS, ITS News – Banyaknya mahasiswa S1 yang ingin melanjutkan pendidikan S2 dan S3 membuat pemerintah memberi bantuan pendidikan, salah satunya melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melihat peluang ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Awardee LPDP ITS menyelenggarakan Talkshow Beasiswa S2 & S3 guna membagikan tips dan trik guna mendapatkan beasiswa LPDP, Sabtu (7/3).
Royan Faradis, ketua pelaksana seminar ini menjelaskan, LPDP merupakan salah satu beasiswa pascasarjana yang berasal dari pemerintah. Beasiswa ini dinaungi oleh empat kementerian. Diantaranya adalah kementrian keuangan, kementerian riset dan teknologi, kementerian pendidikan dan budaya, dan kementerian agama.
Royan melanjutkan, beasiswa LPDP diperuntukkan bagi semua generasi penerus bangsa. Beasiswa ini tidak memandang kalangan. Hal tersebut dapat dilihat dari jalur penerimaan yang berbagai macam. Diantaranya seperti jalur reguler, jalur afirmasi, jalur prestasi, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan masih banyak lagi. “Semua yang telah memenuhi syarat dan lolos seleksi bisa mendapatkannya.,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Dr Rer Pol Heri Kuswanto SSi MSi, pembicara dalam seminar yang digelar di Gedung Riset Center ITS ini. Ia menegaskan, mahasiswa seharusnya yakin bahwa mereka adalah orang-orang yang berhak mendapat beasiswa LPDP. Hal tersebut dikarenakan beasiswa ini berasal dari uang negara. “Jangan pernah merasa takut untuk mencoba daftar,” ujarnya.
Laki-laki yang juga penerima beasiswa LPDP ini menyampaikan, hal-hal yang perlu disiapkan saat mendaftar beasiswa LPDP di antaranya ialah harus menentukan tujuan terlebih dahulu, seperti kampus dan negara yang ingin dituju, memiliki sertifikat bahasa inggris IELTS minimal 6.5, mencari informasi melalui website dan media sosial, membuat motivation letter, dan yang terakhir adalah harus memperhatikan jadwal pendaftaran.
Direktur pascasarjana ITS ini juga membagikan tips wawancara yang baik agar lolos dalam seleksi tersebut. Di antaranya adalah percaya diri namun tidak boleh berlebihan, berpakaian rapi, menjawab pertanyaan bukan karena alasan pribadi melainkan alasan yang dapat memberi manfaat untuk Indonesia. “Yang terpenting adalah memberi alasan kuat yang sangat bermanfaat untuk Indonesia,” tuturannya.
Selanjutnya, Heri juga menyarankan agar mahasiswa melanjutkan pendidikannya di luar negeri dibanding di dalam negeri. Menurutnya, sistem pendidikan pascasarjana di Indonesia dinilai rumit, hal ini berbanding terbalik dengan sistem pendidikan di luar negeri. Tidak hanya itu, pilihan perguruan tinggi di Indonesia yang terbilang sedikit juga menjadi alasan selanjutnya. “Namun, bukan bermaksud untuk menjelekkan pendidikan di Indonesia,” tutupnya.
Sebagai ketua pelaksana, Royan Faradis berharap lewat seminar ini para mahasiswa dapat semakin termotivasi untuk mengikuti seleksi beasiswa LPDP. Selain itu, Ia juga ingin para mahasiswa mengetahui tips dan trik lolos beasiswa ini. “Semoga semua yang hadir dalam seminar ini, bisa lolos seleksi,” pungkasnya. (dil/rur)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah