ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
16 Maret 2020, 20:03

Menggugah Semangat Muda Mahasiswa ITS dalam Berbisnis

Oleh : itszar | | Source : ITS Online

Lustia Ratri Khorotu Aini saat menceritakan pengalaman merintis usaha LR daapoor

Kampus ITS, ITS News – Melakoni sebuah bisnis, dewasa ini terlihat begitu menggiurkan dan lekat kaitannya dengan kawula muda. Tak ingin ketinggalan, Himpunan Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lantas menghadirkan wadah edukasi bisnis di usia muda yang bertajuk Spirit of Global Entrepreneurship, Kamis (12/3).

Supaya lebih menggugah semangat para peserta yang dominan mahasiswa, narasumber yang dihadirkan pun tak jauh-jauh dari kalangan mahasiswa pula. Yang pertama adalah Lustia Ratri Khorotu Aini, pencetus Lustria Ratri (LR) Dapoor yang berbasis e-commerce food business. Ia mengaku bahwa inisiasi bisnisnya ini bermula dari hobi berwisata kulinernya.

Selain hobi, bagi perempuan yang akrab disapa Ratri ini, status mahasiswa juga ikut mendorongnya dalam memulai bisnis katering tersebut. Menurutnya menjadi mahasiswa merupakan momen terbaik untuk menemukan potensi diri. Ditambah lagi banyaknya kegiatan pendukung seperti yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Technopreneurship Development Center (TDC) ITS. “Selagi masih muda, manfaatkan waktu dan kesempatan yang melimpah ini dengan baik,” pesan mahasiswa Departemen Matematika ITS ini.

Lanjut Ratri, dengan memulai bisnis sedari muda maka kehidupan setelah bangku kuliah akan terasa lebih nyaman pastinya. Dan untuk itu persoalan modal yang besar sudah tidak perlu lagi diambil pusing. “Bagi yang memiliki keterbatasan modal, lebih baik hindari dahulu kegiatan produksi dengan menjadi reseller misalnya,” ujarnya.

 

Kemudian, pengusaha muda yang tak kalah mentereng adalah Muhammad Alvan Al Huda. Ia merupakan chief executive officer (CEO) dari CV Huni Raya Group, sebuah travel agency yang ia rintis bersama saudara kembarnya. Bisnis travel berbasis website yang telah dijalankannya setahun belakangan ini, tak disangka dapat meraup omzet kurang lebih 400 juta rupiah. “Awalnya tidak berencana untuk menjadikan ini sebagai bisnis, sebab kemunculannya sendiri dikarenakan kondisi keuangan keluarga yang sedang tidak stabil kala itu,” ungkapnya.

Capaian apiknya ini, disebut Alvan berkat relasi serta kepercayaan dari berbagai pihak yang ia bangun selama ini. Kedua hal tersebut terasa tak ayal untuk ia raih, sebab pelayanan terbaik selalu menjadi prioritas utamanya. “Kepuasan pelanggan adalah kunci utamanya, karena dari satu pelanggan yang puas secara tidak langsung akan menyebar ke yang lainnya,” jelasnya

Selain itu, untuk memutar roda bisnis harus ada keyakinan dan keberanian sebagai modal pentingnya. Dan tak lupa senantiasa mulai dengan niatan yang baik. “Kalau ingin usaha kita diminati banyak orang, upayakan first impression yang baik dan jangan merusak pasar,” pungkasnya. (zar/yok)

Berita Terkait